YOGYA, KRJOGJA.com - Sebagai ikon Yogyakarta, kondusivitas kawasan Malioboro harus dijaga. Terlebih menjelang Pemilu 2019 yang rentan gesekan antarpendukung. Direktorat Intelkam Polda DIY menggandeng PKL Malioboro untuk menciptakan pemilu yang aman, damai dan sejuk.Â
Kanit A Subdit II Ditintelkam Polda DIY AKP Pujiantara mengatakan, sosialisasi ini bertujuan mengajak pedagang kali lima di sepanjang Malioboro untuk menciptakan pemilu damai pada 2019 mendatang. Sosialisasi pemilu damai ini dianggap penting karena para pedagang di Malioboro berasal dari Sabang sampai Merauke. Melalui kegiatan ini bisa merangkul para pedagang untuk bersama-sama mensukseskan pemilu. “Sosialisasi ini untuk mengantisipasi jangan sampai terjadi gesekan. Para pedagang juga tidak terprovokasi berita-berita hoax yang belum tentu kebenarannya,†ungkap AKP Pujiantara saat ditemui di lokasi sosialisasi bertema ‘Pedagang Kaki Lima Malioboro Ikut Serta Mensukseskan Pemilu 2019 Aman, Damai dan Sejuk di Hotel Grage Yogyakarta, Kamis (20/9/2018).
Menurut AKP Pujiantara, Malioboro merupakan ikon Yogyakarta. Sehingga pedagang sepanjang Malioboro bisa mendukung pelaksanaan pemilu aman, damai dan sejuk. Para pedagang kaki lima bisa mensukseskan pemilu dengan menggunakan hak politik mereka melalui koridor pribadi. Namun saat berada dalam paguyuban di kawasan Malioboro jangan membawa unsur politik. “Jika ada keberpihakan bisa memecah belah kerukunan paguyuban. Hal inilah yang kami antisipasi,†tandas Pujiantara.Â
Plt UPT Malioboro Ekwanto sangat mengapresiasi sosialisasi yang diadakan Ditintelkam Polda DIY. Langkah ini, lanjut Ekwanto, merupakan antisipasi dini terkait hal-hal yang tidak diinginkan jelang pemilu. Meski baru pertama kali menerima sosialisasi dari kepolisian tapi sebelumnya tidak pernah terjadi gesekan politik di antara sesama pedagang kaki lima. Meski beda pilihan tapi para PKL harus tetap berkepala dingin. Ekwanto juga mengimbau agar sepanjang Malioboro bebas dari atribut partai yang bersifat provokatif. “Malioboro harus bebas dari atribut spanduk dan baliho. Kami harap para pedagang kaki lima bisa membantu dalam pengawasannya. Para pedagang juga jangan mudah terpancing oleh isu yang belum diketahui kebenarannya,†tegas Ekwanto.Â
Plt Ketua Paguyuban Tri Dharma Malioboro Paul Zulkarnaen menambahkan, di sepanjang Malioboro ada 22 paguyuban. Paul mengaku, pada pemilu-pemilu sebelumnya tidak pernah ada gesekan antara sesama pedagang di sepanjang Malioboro. “Para ketua paguyuban juga tidak pernah menggiring para pedagang kaki lima untuk memilih partai atau capres tertentu. Yang penting Malioboro selalu damai dan aman. Kawasan Malioboro harus steril dari atribut-atribut,†beber Paul.(R-2)Â