Industri Tekstil Masih Bisa Berkembang Asal...

Photo Author
- Kamis, 30 Agustus 2018 | 16:22 WIB

YOGYA, KRJOGJA.com - Industri tekstil dalam negeri masih bisa berkembang meski bahan baku sebagian besar adalah impor. Di sisi lain banyak tantangan dalam penerapan industri 4.0 dimana konektivitas manusia, mesin dan data menjadi yang utama.

Hal tersebut dikemukakan Direktur Industri Tekstil, Kulit, Alas Kaki, dan Aneka Kementerian Perindustrian Muhdori dalam workshop Pendalaman Kebijakan Industri yang berlangsung di The Rich Hotel, Kamis (30/8/2018).

"Impor untuk garmen itu tidak apa-apa, asal itu bahan baku yang digunakan untuk produksi bahan jadi yang memenuhi kebutuhan dalam negeri maupun ekspor," kata Muhdori.

Dikatakannya dari impor bahan baku kain, 30 persen untuk memenuhi kebutuhan pakaian jadi dalam negeri, sedangkan ekspor 70 persen. Hal ini menunjukan industri tekstil garmen masih memiliki peluang besar.

Lebih lanjut Muhdori mengatakan, tantangan industri tekstil dalam penerapan industri 4.0 yaitu bahan baku dan komponen kunci tergantung impor. Zona industri belum komprehensif, infrastruktur digital yang belum memadai dan platform digital yang belum optimal.

Juga tantangan proses produksi dan ekspor dituntut ramah lingkungan, industri kecil dan menengah yang masih tertinggal, pendanaan domestik dan teknologi yang terbatas. 

Terbatasnya pusat inovasi, belum ada Litbang yang kuat yang disponsori pemerintah atau swasta.(apw)

Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Editor: agung

Tags

Rekomendasi

Terkini

KRISNA, Ruang Apresiasi Kerja Kolektif Civitas Akademika

Minggu, 21 Desember 2025 | 21:15 WIB
X