Bagas Kenalkan “Kerupukâ€Â Lampu di FKY

Photo Author
- Minggu, 5 Agustus 2018 | 07:13 WIB

YOGYA, KRJOGJA.com - Barang bekas seringkali hanya menjadi sampah tak berguna. Namun, di tangan orang yang tepat, barang bekas ini disulap menjadi benda berharga yang ia jual di Festival Kesenian Yogyakarta (FKY). 

Salah satunya adalah Bagas (19), mahasiswa yang memanfaatkan kegiatan FKY untuk menjual hasil kerajinan tangannya dan memerkenalkan sebuah inovasi baru kepada masyarakat dengan mendirikan stand yang bernama Sonja Lamp. Jika selama ini kita melihat sebuah kaleng untuk dijadikan wadah makanan, namun tidak bagi Bagas. Ia memanfaatkan kaleng kerupuk sebagai hiasan yang dapat kita pajang sekaligus dijadikan sebagai alat penerangan.

Ia merintis usaha ini bersama dengan kakaknya dan seorang temannya sejak empat tahun yang lalu. Dengan memanfaatkan bahan yang ada di sekitarnya dan kreativitas yang mereka miliki, kaleng yang terlihat biasa saja dapat diubah menjadi sebuah hiasan yang cantik untuk ruangan Anda. Dalam sehari produksi rumahan ini dapat menghasilkan dua lampu dan mampu menjual empat hingga lima lampu per harinya.

“Untuk proses pembuatannya kita biasanya satu minggu untuk yang barang ready stock dan barang yang cutom dari pembeli,” ujar Bagas saat ditemui di stand-nya di kawasan FKY.

Selain di FKY, Bagas bersama dengan kakaknya biasa membuka workshop di daerah Melati. Meskipun sudah merintis usaha ini selama empat tahun, Bagas bersama kakaknya sering kali mendapatkan complain dari para pembeli. Kebanyakan dari pelanggan mengeluhkan adanya cacat pada bagian kaleng ataupun lampu yang tidak bisa menyala.

Hanya dengan merogoh kocek Rp 150.000,- untuk lampu yang sudah ready stock dan Rp 180.000,- hingga Rp 200.000,- Anda sudah dapat membawa pulang lampu yang sesuai dengan keinginan Anda. Bagi Anda yang tidak sedang berwisata di Kota Yogya jangan kecewa karena Sonja Lamp juga membukan toko online. Anda dapat memesan lampu cantik dan unik di akun instagram mereka @sonjalamp dan di akun Tokopedia mereka Sonja Lamp.

“Kalau sukanya sih kan kita jadi tau keinginan pasar itu kayak gimana dengan brand-brand custom kayak gini. Terus kalau dukanya ya kan belum banyak yang tahu ya soal lampu kaleng kerupuk ini jadi ya kadang banyak pembeli yang ragu-ragu gitu,” tutup Bagas.

Dengan melihat kesuksesan Bagas ini kita dapat belajar banyak bahwa barang-barang di sekitar yang kelihatannya tidak bisa digunakan lagi ternyata dapat dimanfaatkan sebagai hiasan yang bisa memercantik rumah Anda. (Illona)

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Editor: agung

Tags

Rekomendasi

Terkini

KRISNA, Ruang Apresiasi Kerja Kolektif Civitas Akademika

Minggu, 21 Desember 2025 | 21:15 WIB
X