YOGYA, KRJOGJA.com - Jurusan Arsitektur Universitas Islam Indonesia (UII) berkolaborasi dengan National University of Singapore (NUS) dan University Malaya (UM) didukung NUS-Tun Tan Ceng Lock Research Center di Malaka mengadakan pameran potensi heritage wilayah Kauman di Pendopo Ndalem Pengulon, Kauman Yogyakarta, Rabu (1/8/2018). Pameran ini merupakan hasil dari kegiatan field school para mahasiswa dari 3 universitas tersebut (9-31 Juli 2018) yang menyajikan hasil dokumentasi kawasan Kauman dan heritage yang ada di dalamnya berbentuk cultural mapping.
"Hasil dari cultural mapping kemudian digunakan untuk menyusun design guidelines bagi perancangan kawasan Kauman di masa mendatang berikut heritage di dalamnya yang berbasis Sense of Place (Jiwa Suatu Tempat)," terang Arif kepada wartawan disela pameran.
Dijelaskan Arif, pameran menyajikan hasiI-hasil rancangan untuk beberapa spot tempat di Kauman yang dirasa penting untuk meningkatkan kualitas kawasan. Di antaranya adaptive re-use Ndalem Pengulon, infill design rumah H Badjuri dan konservasi kawasan makam Nyai Ahmad Dahlan sebagai taman terbuka hijau (Green Public Garden).
Ditampilkan pula dalam pameran, hasil pendokumentasian bangunan heritage rumah batik handel HM Moech secara terukur. "Ini menjadi pembelajaran sangat penting bagi mahasiswa dan masyarakat tentang pentingnya pendokumentasian bangunan heritage, sehingga dapat dipelajari oleh generasi mendatang," katanya.
Menurut Arif, kawasan Kauman dulunya pernah menjadi sentra batik terkenal di era 1920-1970an dengan H Bilal sebagai salah satu pengusaha batik terbesar kala itu memiliki 700 pembatik. Namun sayangnya kini sentra batik Kauman telah mati dan kegiatan membatik di rumah-rumah Batik Handel (pengusaha Batik) tinggal kenangan.
Hasil dari kegiatan ini, kata Arief akan diserahkan kepada pihak pemerintah daerah, pemilik rumah dan masyarakat Kauman secara umum. Kemudian akan dikembangkan dengan pendalam secara akademis untuk menjadi publikasi internasional yang akan didistribusikan secara meluas sebagaimana telah dilaksanakan pada field school sebelumnya.(Dev)