Siswa MAN 1 Yogya Ciptakan Alat Membatik Aplikasi Hukum Newton

Photo Author
- Minggu, 8 Juli 2018 | 09:39 WIB

YOGYA, KRJOGJA.com - Dilatarbelakangi keberadaan perajin batik tulis yang semakin sedikit karena membutuhkan keahlian khusus dan proses lama, siswa Madrasah Aliyah Negeri (MAN) 1 Yogyakarta yakni Enriko dan Ahmad Munir Hasan berkreasi membuat aplikasi Hukum Newton pada mesin pemroses batik otomatis pada mesin lengan. Karya ini diikutkan dalam Lomba Karya Ilmiah Remaja (LKIR) ke-50 Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI).

”Batik merupakan kebudayaan lokal yang patut disebarkan. Sekarang perajin batik tulis kan semakin sedikit. Di sisi lain, batik tulis juga prosesnya lama hingga harganya mahal. Kemudian di sisi lain, batik printing dari segi industri cap manual kurang efektif. Maka kami membuat alat ini,” papar Enriko bersama Ahmad Munir di sekolahnya.

Enriko menuturkan, dengan alat ini membuat batik tulis secara cepat dan efektif. ”Alat ini bisa membuat dengan pola tulis, pewarnaan, pelorotan malam, dan pengeringan. Aplikasi hukum Newton ini agar pembuatan batik bisa cepat dan efisien serta tepat. Tujuannya untuk mengurangi jumlah biaya produksi. Untuk membuat alat ini kemarin butuh biaya sekitar Rp 6 juta,” jelas Enriko. (Rdi)

Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Editor: ivan

Tags

Rekomendasi

Terkini

KRISNA, Ruang Apresiasi Kerja Kolektif Civitas Akademika

Minggu, 21 Desember 2025 | 21:15 WIB
X