YOGYA, KRJOGJA.com - Presiden Joko Widodo yang memberikan kenaikan gaji Bintara Pembina Desa (Babinsa) sebesar 771 persen yang semula terendah itu Rp 310 ribu menjadi Rp 2,7 juta mendapat tanggapan dari berbagai pihak. Ketua Komisi A DPRD DIY Eko Suwanto menyatakan, sudah selayaknya ujung tombak TNI AD dalam urusan teritorial itu mendapat imbalan yang pantas atas dedikasinya.
"Semua tentu menyambut baik, langkah Presiden RI, Jokowi dan dengan perbaikan kesejahteraan babinsa bisa koordinasi lebih baik dengan perangkat desa dan kelurahan serta babinkamtibmas dalam melakukan deteksi dini dan cegah dini atas berbagai potensi kerawanan di masyarakat,†ungkapnya kepada KRJOGJA.com, Jumat (08/06/2018).
Eko Suwanto mengatakan sosok Babinsa merupakan sosok penting dalam deteksi dan pencegahan dini kondisi keamanan di Indonesia. Dengan kenaikan gaji tersebut diharapkan kinerja para Babinsa bisa lebih optimal.
Ia menilai dengan adanya kenaikan pendapatan operasional ada multiply effect salah satunya bisa meningkatkan kinerja dan kualitas laporan. "Kita hitung pendapatan operasional babinsa, yang tertinggi sebelumnya Rp1.335.000, akan dinaikkan jadi Rp3.600.000. Cukup baik menurut kami dan diharapkan bisa semakin memaksimalkan kinerja mereka sebagai ujung tombak,†sambungnya.
Sementara terkait membengkaknya anggaran lantaran kenaikan tunjangan hingga 70 persen, politisi tersebut beranggapan bawasanya hal tersebut tentu sudah melewati tahapan perhitungan cermat serta melihat kemampuan negara. “Saya kira sudah ada perhitungan cermat soal kemampuan anggaran keuangan negara untuk kenaikan tunjangan kinerja ini. Rakyat berharap aparat negara bekerja optimal, demi mewujudkan Indonesia yang sejahtera, mewujudkan Trisakti," pungkasnya. (Fxh)