Marketplace Nasional Ajak UMKM DIY Pintar “Jualan Onlineâ€Â

Photo Author
- Jumat, 11 Mei 2018 | 11:31 WIB

YOGYA, KRJOGJA.com - Yogyakarta memiliki potensi besar dengan banyaknya Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (UMKM) yang berkembang di masyarakat. Namun, tak sedikit pula yang mati karena tak bisa mengelola dan memasarkan produk. 

Hal inilah yang coba diurai salah satu marketplace nasional blibli.com yang menggandeng the joedo center. Marketplace tersebut mengumpulkan UMKM di DIY bertempat di Hotel Novotel Jumat (11/5/2018) siang. 

Geoffrey L. Dermawan selaku SVP Merchant Sales, Operation & Development Blibli.com mengungkap Yogyakarta merupakan pusat kebudayaan, pariwisata, pendidikan dan kreatif, yang tercermin di berbagai produk karya UMKM lokal yang khas. Produk yang dihasilkan menurut dia memiliki daya tarik tersendiri bagi pembeli di berbagai tempat baik di dalam maupun luar negeri. 

“Produk UMKM Yogyakarta khas dan kaya akan cerita selaras dengan budaya lokal. Hal ini menjadi daya tarik bagi konsumen yang bisa semakin besar apabila memanfaatkan e-commerce,” ungkapnya. 

Untuk mengakomodasi UMKM, blibli bahkan telah menyiapkan fasilitas yang memudahkan UMKM berkembang baik dari sisi teknologi, standar pelayanan ekstra bagi pelanggan. Pilihan dengan tajuk Galeri Indonesia menjadi kategori khusus yang menjadi etalase produk atau toko bagi para UMKM, beragam metode pembayaran, dan fasilitas pengiriman bebas ongkir. 

“UMKM juga tetap dapat memantau perkembangan bisnis melalui aplikasi Merchant Application Tools (MTA) yang telah disediakan. Kami berharap dapat meningkatkan penjualan produk UMKM secara online, di samping memperkenalkan bisnis online bagi mereka yang belum mengetahui dan memanfaatkannya,” sambung Geoffrey.

Di blibli, para penjual diminta untuk memberikan pelayanan prima bagi konsumen untuk terus meningkatkan penjualan. “Respon penjual harus cepat, karena konsumen kalau direspon cepat kan pasti senang. Kemudian kualitas produknya juga diperhatikan betul dan kami percaya UMKM bisa melakukannya,” ungkapnya lagi. 

Beberapa pertanyaan sempat muncul dalam dialog bersama UMKM tersebut diantaranya kebijakan ongkos kirim yang kerap menjadi beban konsumen sehingga malas berbelanja online. Tak hanya itu, beberapa juga menanyakan perihal personalisasi yang terkadang membawa konsumen pada produk sejenis lain yang mungkin lebih murah sehingga tak jadi membeli barang si penjual dari UMKM. 

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Editor: Administrator

Tags

Rekomendasi

Terkini

KRISNA, Ruang Apresiasi Kerja Kolektif Civitas Akademika

Minggu, 21 Desember 2025 | 21:15 WIB
X