Nilai Moral dan Kebangsaan dalam Era Digital Harus Dimiliki Pemuda Jaman Now

Photo Author
- Minggu, 15 April 2018 | 23:10 WIB

YOGYA, KRJOGJA.com - Generasi milenial diharapkan dapat menciptakan nilai kebangsaan yang disesuaikan dengan kondisi zaman. Hal itu disampaikan oleh Gubernur DIY, Sri Sultan Hamengkubuwono X dalam sambutan acara Roadshow Seminar Motivasi: Spirit of Indonesia yang diselenggarakan di Convention Hall, UIN Sunan Kalijaga, Minggu (15/04/2018). Menurutnya, nilai kebangsaan tak lepas pula dari pengaruh globalisasi yang berpotensi memperkuat, sekaligus melemahkan nilai kebangsaan itu sendiri.

Wakil Ketua MPR RI, Dr. (H.C.) Zulkifli Hasan, S.E., M.M yang menjadi keynote speaker dalam roadshow tersebut menjelaskan bahwa nilai kebangsaan juga bisa ditanamkan melalui media hiburan. Beliau mencontohkan film seperti Captain America, Rambo, dan Batman yang dapat meningkatkan nilai kebangsaan bagi orang-orang Amerika Serikat. Berbeda dengan Indonesia yang lebih suka memproduksi hiburan semacam Ratapan Anak Tiri dan Dilan yang dianggap kurang dapat membangun nilai kebangsaan. Maka tak heran jika nilai kebangsaan Indonesia tak setinggi Amerika Serikat.

Selain itu, Zulkifli Hasan menjelaskan pula mengenai tantangan yang saat ini dihadapi oleh Indonesia. Tantangan tersebut meliputi sektor perekonomian yang lebih banyak dikuasai asing, pemahaman agama dan bhineka tunggal ika yang kurang luas, serta minimnya tokoh-tokoh yang dapat dijadikan teladan bagi generasi muda.  

Menurut Ketua KPK Periode 2011-2015, Dr. Abraham Samad, S.H., M.H menilai bahwa nilai kebangsaan berupa nasionalisme sedang mengalami pergeseran. Pria yang banyak diidolakan oleh mahasiswa ini menceritakan pengalamannya ketika berada di dalam pesawat Malaysia Airlines. Beliau merasakan ada sesuatu yang berbeda karena pramugari mengucapkan 'Assalamualaikum' dan diputarkan lagu-lagu Melayu ketika pesawat mulai mendarat. Alasan adanya kedua hal tersebut adalah 'Assalamualaikum' tidak hanya dipahami sebagai salam untuk umat muslim saja. Tetapi juga sebagai identitas bangsa melayu. Musik melayu yang diputarkan dalam pesawat juga digunakan untuk menunjukkan identitas bangsa. Maka tak heran jika identitas Malaysia lebih unggul daripada Indonesia.

Abraham Samad menjelaskan pula langkah-langkah yang dapat dilakukan untuk memberantas korupsi. Pertama, ikut aktif berperan dalam agenda memberantas korupsi. Kedua, mengajak masyarakat untuk memberikan sanksi sosial bagi pelaku korupsi. Hal tersebut perlu dilakukan karena tidak adanya sanksi sosial menyebabkan para pelaku korupsi  tidak punya malu dan tidak merasa bersalah atas perbuatannya. Terakhir, ikut dalam Gerakan Semesta Pemberantasan Korupsi dengan cara mengenali tanda-tanda korupsi seperti rumah mewah dan mobil yang berjejer di tengah wilayah yang tidak memiliki infrastruktur yang baik. (Tita Meydhalifah)

Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Editor: danar

Tags

Rekomendasi

Terkini

KRISNA, Ruang Apresiasi Kerja Kolektif Civitas Akademika

Minggu, 21 Desember 2025 | 21:15 WIB
X