YOGYA, KRJOGJA.com – Untuk mendapatkan calon wakil rakyat yang berkualitas, Dewan Pimpiunan Wilayah Partai Solidaritas Indonesia (DPW PSI) DIY, Sabtu Minggu (14-15/4/2018) mengadakan fit and propertest bakal calon legislatif (bacaleg). Seleksi diikuti 57 peserta baik untuk baceleg legislatif provinsi maupun kabupaten/kota. Adapun juri seleksi adalah Hempru Suyatna, Alimatul Qibtiyah, Risa Karmida, Dyah Ayu Roessusita dan Retno Ningsih.
Ketua DPW PSI DIY Sigit Nugroho mengemukakan hal paling menarik dalam seleksi tahap kedua ini ternyata 75% peserta adalah orang muda, berusia di bawah 40 tahun. “Mereka berpendidikan S-1 rata-rata, dan semua rata-raa sudah bekerja mapan,†jelas Sigit kepada wartawan, Minggu (15/4/2018).
Terpisah sebelumnya salah seorang penguji, Dosen Fisipol UGM Dr Hempry Suyatna mengemukakan upaya upaya PSI PSI secara serentak di seluruh Indonesia ini merupakan langkah maju. "Mungkin ke depan bisa dibuat lebih terbuka, ketika sudah benar-benar menjadi caleg. Sehingga ada audiens umum yang mendengarkan dan mungkin diberi kesempatan bertanya," tambah Hempry.
Dengan sistem ini, akan menjadi proses penjaringan dan pembelajaran politik. Paling tidak, ujar Hempry, mereka yang ingin menjadi wakil rakyat di DIY ini memahami isu-isu kekinian di DIY. Sehingga kelak bisa menjadi wakil rakyat, akan bisa memahami persoalan. “Bahkan isu nasional pun mereka pahami. Karena yang ikut fit and propertest ini sudah lolos tahapan pertama, seleksi administrasi. Dalam seleksi tahap pertama ini juga ada persyaratan administrasi adalah diminta membuat opini esay mengenai intoleransi dan antikorupsi,†katanya.
Seleksi terbuka menjaring bacaleg dinilai Hempry merupakan langkah maju sehingga nanti tidak bagai membeli kucing dalam karang. "Selama ini banyak muncul kasus korupsi. Sedikit banyak tidak lepas dari proses rekruitmen dan kandidasi calon tertutup serta tidak transparan," tambahnya. (Fsy)
