YOGYA, KRJOGJA.com - Umat Islam Kotagede bakal menggelar pengajin akbar Jumat (22/12/2017) mendatang usai Sholat Jumat. Tema besar Persatuan Umat Merajut Kebersamaan pun diusung dalam agenda yang juga bersamaan dengan pembaretan Komando Kesiapsiagaan (Kokam) Angkatan Muda Muhammadiyah.
Komandan Kokam Kotagede, Pramudya Ananto mengatakan pemilihan tema tersebut bukanlah tanpa alasan. Menurut dia, sejarah Islam di Kotagede yang menjunjung budaya lokal membuat perkembangan Islam di Kotagede terus maju hingga saat ini.
“Pengajian nanti kita laksanakan di Masjid Gede Mataram Kotagede yang menjadi saksi perkembangan Islam di wilayah ini, selepas ibadah Sholat Jumat. Kami berharap umat Islam dimanapun berada bisa ikut dalam pengajian tersebut,†ungkapnya pada wartawan Rabu (20/12/2017).
Muhammad Nasir Chirzin, tokoh agama dan budaya Kotagede menambahkan wilayahnya sejak dahulu menjadi contoh riil harmoni antar umat beragama. Masa peralihan Mataram Hindu ke Mataram Islam hingga kemudian memunculkan afiliasi budaya masih bisa terlihat hingga saat ini.
“Bangunan masjid Gede pun sebenarnya masih ada ornamen Hindunya, menarik sekali malahan untuk diamati. Kerukunan antar penganut agama Islam, Hindu, Budha, Kristen, Katolik, Konghucu dan aliran kepercayaan dinilai sangat harmonis, karena masyarakat sadar pentingnya hubungan antara manusia dengan Tuhan, manusia dengan manusia dan manusia dengan lingkungan,†ungkapnya.
Keberadaan Muhammadiyah di Kotagede menurut dia juga menjadi suatu bagian yang menarik dan bisa disebut sebagai salah satu “as-sabiqunal awwalun†di dalam Muhammadiyah. “Artinya ketika KH Ahmad Dahlan mendirikan Muhammadiyah, beberapa warga Kotagede mulai mengikuti dan mulai menjalankan ajaran Muhammadiyah di sini. Saat ini Muhammadiyah pun tak bisa dilepaskan dari masyarakat Kotagede,†sambungnya.
Pengajian sendiri nantinya bakal mengundang Ustad Bachtiar Nashir yang memang cukup dikenal sejak aksi bela Islam di Monas beberapa waktu lalu. (Fxh)