YOGYA (KRjogja.com) - Tingkat penerimaan pajak dari orang pribadi, baik dari tarif dan persentase yang kian tinggi mengindikasikan bahwa negara tersebut makin maju. Terlebih saat ini, banyak negara yang memiliki cadangan sumberdaya alam seperti halnya Indonesia merasakan makin menipis.
"Dengan demikian, sektor pajak sedang digenjot untuk memberikan kontribusi bagi pemasukan negara," tutur Kasi Pertukaran Informasi Perpajakan Internasional Direktorat Perpajakan Internasional Direktorat Jenderal Pajak Ir Abdul Gafur SH MEc dalam Seminar Akses Informasi Keuangan untuk kepentingan Perpajakan dan Data Informasi Perpajakan yang digelar DBW Tax Center bekerja sama dengan Keluarga Alumni Teladan Yogyakarta (KATY) 1975 di Jogjakarta Plaza Hotel Jalan Affandi Gejayan Yogyakarta, Rabu (13/12).
Menurut Abdul Gafur, untuk mencapai hal tersebut dibutuhkan ketaatan dan kepatuhan dari Wajib Pajak (WP). Pemerintah juga makin serius untuk urusan pajak ini dengan mengeluarkan sejumlah kebijakan dan regulasi yang diperlukan. "Masih banyak WP yang tidak mau membuka dirinya. Misalnya saja belum ada kepatuhan tentang sewa bangunan yang terkena tarif 10 persen. Jangan pandang pemeriksaan pajak dan konsultan pajak sebagai lawan. Tapi justru mereka menjadi kawan menuju kepatuhan dalam membayar pajak," sebutnya.
Terpisah, Managing Director DBW Tax Center Drs Didik Budi Waluyo MBuss menjelaskan, keberhasilan pemungutan pajak sangat ditentukan kepatuhan sukarela WP dan pengawasan aparatur perpajakan. Sebab itu pula pemerintah melalui Direktorat Jenderal Pajak sebagai pelaksana pemungutan pajak perlu memiliki infrastruktur yang dapat digunakan untuk mendeteksi secara cepat dan akurat terhadap adanya kemungkinan ketidakpatuhan WP dalam memenuhi kewajiban perpajakannya.
Sementara itu Ketua KATY 1975 Dr Ir M Fauzie Siswanto MSc mengatakan, seminar ini sangat penting untuk menyebarluaskan kebijakan pemerintah tentang akses informasi keuangan untuk kepentingan perpajakan. Selain itu juga dapat dijadikan sarana mengidentifikasi permasalahan praktis untuk dicarikan solusinya. (Feb)