‘Ngalap Berkah’ dari Ritual Grebeg Maulud

Photo Author
- Jumat, 1 Desember 2017 | 14:55 WIB

YOGYA, KRJOGJA.com - Prosesi Grebeg sebagai hajad dalem Kraton Yogyakarta dalam memperingati Maulud Nabi Muhammad mengundang antusias masyarakat. Perebutan gunungan adalah waktu yang ditunggu sebagai bentuk ngalap berkah. Masyarakat rela berdesak-desakan menunggu prosesi upacara selesai di halaman Masjid Gedhe Kauman, Jumat (01/12/2017).

Suparno (45) warga Kretek, Wonosobo, Jawa Tengah (Jateng) datang bersama keluarganya untuk kedua kali ini mengikuti kegiatan Grebeg Maulud. Setelah berebut dengan warga lain tidak banyak isi gunungan yang didapat. Sambil mengeluarkan isi gunungan didalam pakaiannya Suparno mengatakan semua yang diperoleh di prosesi hajad dalem ini sebagai bentuk mencari berkah keselamatan.

“Sebetulnya saya penasaran dan kata orang-orang ini untuk mencari berkah, supaya sehat dan selamat bukan untuk hal-hal lain. Nanti sampai dirumah cuma saya pajang diatas pintu,” kata Suparno yang setiap harinya bertani sayur.

Sama dengan Nasrumini (56). Perempuan asal Sumatera Barat ini mengatakan, haril ‘ngerayah’ gunugan yang diperoleh akan dibawa pulang lalu disimpan. Sambil membawa bambu dan makanan hasil merebut gunungan tadi dipercayai akan mendatangkan berkah untuknya.

Berbeda dengan Grebeg Maulud tahun kemarin, terdapat Gunungan Bromo (Kutug) yang hanya ada dalam waktu delapan tahun sekali. Setelah didoakan di masjid kemudian dibawa kembali ke dalam kraton untuk diperebutkan para kerabat kraton. Lima gunungan yang diperebutkan oleh masyarakat habis dalam waktu sekejab direbutkan masyarkat. (Gumido)

Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Editor: ivan

Tags

Rekomendasi

Terkini

KRISNA, Ruang Apresiasi Kerja Kolektif Civitas Akademika

Minggu, 21 Desember 2025 | 21:15 WIB
X