YOGYA, KRJOGJA.com - Menjalankan program kependudukan dan pembangunan keluarga di seluruh Indonesia ternyata tidak mudah. Perbedaan karakter masyarakat di masing-masing daerah membutuhkan kemampuan kreativitas sekaligus adaptasi dari penyelenggara program yang memang dicanangkan pemerintah.
Berangkat dari fakta itulah Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) mengumpulkan pengelola program di Yogyakarta 25-26 November 2017 kemarin bertempat di Grand Keisha Hotel. Dalam kesempatan tersebut dipimpin langsung Direktur Bina Lini Lapangan BKKBN Pusat Ari Gudadi, perwakilan dari 33 provinsi Indonesia berembug dan menyampaikan uneg-uneg pengalaman dalam menjalankan program selama ini.
“Kami ajak perwakilan 33 provinsi di Indonesia untuk sharing pengalaman satu sama lain. Semua menyampaikan kendala dan juga kesuksesan yang diraih selama ini tujuannya sebagai ajang saling belajar dan kedepan pelaksanaan program untuk masyarakat bisa semakin maksimal,†ungkapnya dalam rilis yang diterima KRjogja.com Senin (27/11/2017).
Dari hasil berembug di hari pertama, para karyawan BKKBN mendapatkan titik terang untuk kemudian berkomunikasi satu sama lain dalam pelaksanaan program kedepan. “Permasalahan satu daerah mungkin pernah dirasakan pengelola program di daerah lain dan tentu saja bertukar informasi dan strategi bisa dilakukan kedepan,†sambungnya.
Sementara di hari kedua, para pelaksana program BKKBN pun mengikuti kegiatan luar ruangan bersama tim Indocharacter yang dipimpin Agung Widodo. Puncak Becici dan Goa Pindul dipilih sebagai lokasi untuk menjalin kekompakan sebagai modal dalam melaksanakan pengelolaan program-program BKKBN ke depan.
“Kami memberikan games agar mereka lebih mengenal satu sama lain dan kedepan bisa kompak sehingga komunikasi terjalin dengan baik. Kami pilih lokasi yang memang saat ini jadi ikonik Jogja agar mereka merasakan pengalaman baru sekaligus merefresh pikiran dan siap menghadapi pekerjaan kedepan,†ungkap Agung. (Fxh)