YOGYA, KRJOGJA.com - Wilayah DIY telah memasuki masa pancaroba di bulan November 2017 ini. Curah hujan pun mulai tinggi terjadi di hampir seluruh wilayah DIY beberapa waktu terakhir.
Plt Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) DIY Krido Suprayitno menyebut masa pancaroba kali ini cenderung ditandai dengan munculnya angin kencang saat perubahan cuaca terjadi. Hal tersebut menurut dia menimbulkan bencana pohon tumbang seperti yang terjadi di tiga kabupaten yakni Sleman, Bantul dan Kulonprogo.
“Di Sleman sampai hari ini dilaporkan 60 kejadian, di Bantul 27 kejadian dan Kulonprogo 10 kejadian didominasi pohon tumbang. Penyebabnya, angin kencang yang terjadi yang membuktikan perkembangan ke arah cuaca ekstrim,†ungkapnya ditemui wartawan Kamis (23/11/2017).
Krido mengungkap kejadian hingga bulan November membuktikan bahwa pergantian musim di wilayah DIY terjadi lebih cepat daripada perkiraan BMKG yang memprediksi antara Desember-Februari. “Ternyata November sudah terjadi secara faktual, inilah yang harus diwaspadai termasuk BPBD DIY dan di lima kabupaten kota,†sambungnya.
Meski kejadian angin kencang mengakibatkan pohon tumbang terhitung mengalami peningkatan tahun 2017 ini, namun BPBD DIY tidak mencatat adanya korban jiwa. Namun, kerugian akibat bencana tersebut disebutkan sudah mencapai Rp 1 miliar untuk tiga kabupaten yang terdampak.
“Kebanyakan pohon tumbang menimpa kabel listrik atau kandang ternak dan pemukiman jadi kerugiannya cukup tinggi. Sleman saja sudah sekitar Rp 900 juta, belum Bantul dan Kulonprogo yang kemungkinan bakal lebih dari Rp 1 miliar,†ungkapnya lagi.
Saat ini BPBD DIY terus melakukan koordinasi dengan Pemda DIY dalam rangka mengatasi dampak akibat bencana yang terjadi. BPBD juga berharap masyarakat untuk menghindari lokasi-lokasi yang tahun-tahun sebelumnya masuk dalam kawasan rawan bencana. (Fxh)