GUNUNGKIDUL, KRJOGJA.com - Menindaklanjuti pernyataan Gubernur DIY agar pantai selatan Gunungkidul dan DIY pada umumnya bebas dari pedagang dan bangunan, ditanggapi positif oleh Bupati Hj Badingah SSos. Pihaknya segera memerintahkan Sekda Gunungkidul untuk segera membentuk tim penataan baru yang bebas dari kepentingan.
Tim penataan tersebut akan mengacu pada Peraturan Daerah Keistimewaan (Perdais) nomor 12/2017. "Kami sangat mendukung program penataan sempadan pantai, untuk memberikan fasilitas kepada wisatawan, agar bisa melihat view pantai dengan bebas," kata Bupati Badingah.
Bupati mengakui di beberapa titik pantai yang menjadi destinasi wisata kondisinya semrawut. Wisatawan hanya disuguhi bangunan dan pedagang yang tidak tertata, sehingga perlu segera ditertibkan.
Untuk penertiban akan bekerja sama dengan Kraton Ngayogyakarta, karena kawasan pesisir selatan sebagian besar merupakan tanah Sultan Ground (SG). Di samping itu juga perlu pendekatan dan pembicaraan dengan masyarakat pesisir terutama pedagang dan pokdarwis.
Sekda Gunungkidul Ir Drajad Ruswandono MT yang dikonfirmasi terpisah mengatakan, penertiban sempadan pantai akan diprioritaskan untuk Pantai Baron, Kukup dan Krakal. Saat ini sedang diperbarui masterplan ketiga pantai tersebut untuk menata letak warung kuliner, jalan setapak masuk pantai, ruang untuk wisaawan, tempat parkir dan penataan lingkungan baik menyangkut pembuangan sampah, sanitasi serta lainnya.
Jika dana keistimewaan turun pada 2018, maka penataan pantai akan dilakukan paling cepat 2018, karena sebagian pendanaannya dari danais. "Kami jelas akan segera melangkah untuk melakukan penertiban pantai khususnya yang dijadikan destinasi wisata," kata Drajad.
Terpisah, Wakil Ketua DPRD Gunungkidul Drs H Supriyadi mengatakan, wacana penertiban sempadan pantai sudah lama, sehingga apa yang dikemukakan Gubernur DIY ini segera dilaksanakan tanpa menunda waktu lagi. Sesuai dengan pernyatan Sultan bahwa pantai di Gunungkidul merupakan garda depan perekonomian di Gunungkidul, terlebih sejak terjadinya booming pariwisata. (Awa)