YOGYA, KRJOGJA.com - Keberadaan Resimen Mahasiswa (Menwa) sangat dibutuhkan, khususnya di Indonesia yang cukup rawan terjadi bencana. Pasalnya, Menwa sudah terlatih dalam berbagai kondisi dan memiliki tim penyelamat sehingga siap ketika diterjunkan.
"Kalau untuk khusus di Yogya, Menwa Kompi Mahakarta sudah berada di bawah Tim SAR, Linmas maupun Basarnas. Sehingga sewaktu-waktu dibutuhkan, siap mengemban tugas," tutur Pembina Menwa Ist Akprind Yogyakarta Bambang Kusmartono sela Peringatan HUT ke-39 Resimen Mahasiswa Batalyon 5 Mahakarta di Kampus I IST Akprind Yogyakarta, Minggu (13/8/2017).
Dijelaskan dosen Jurusan Teknik Kimia IST Akprind Yogyakarta tersebut, organisasi Menwa perlu dipertahankan karena sebagai wadah pelatihan penerus pemimpin bangsa ke depan. Bahkan, anggota Menwa juga dilatih memiliki empati terhadap kebutuhan masyarakat serta siap diterjunkan membantu aparat keamanan melindungi bangsa dari segala macam bahaya dan ancaman demi tegaknya NKRI.
"Menwa dibutuhkan untuk menyalurkan minat mahasiswa. Bisa juga Menwa diposisikan sebagai cadangan rakyat terlatih. Tapi bagaimanapun anggota Menwa tetap sebagai mahasiswa biasa yang memiliki tanggungjawab sebagai penggerak, stabilisator dan dinamisator kampus. Bahkan untuk Menwa angkatan dulu, pernah ada yang dikirim ke Pasukan Garuda di Gurun Sinai. Termasuk saya tahun 1980an dikirim ke Timor-Timur ketika ada konflik," ucap Bambang.
Menurutnya, bekal kemampuan yang dimiliki saat menjadi Menwa akan banyak mendukung pekerjaan di tempat masing-masing. Tidak terlupakan Menwa membentuk jiwa korsa atau kebersamaan yang diaplikasikan untuk kemanfaatan masyarakat.
Sementara pada HUT ke-39 Menwa Batalyon 5 Mahakarta ini diikuti lebih dari 200 alumni dari berbagai angkatan yang selama ini sudah mukim di berbagai daerah. Sejumlah kegiatan dilakukan untuk menyemarakkan Menwa Batalyon 5 Mahakarta yang dibentuk sejak 1979 tersebut, seperti bersih sungai, pertandingan bulutangkis, donor darah, inagurasi dan bakti sosial. (R-7)