YOGYA, KRJOGJA.com - Mahasiswa yang tergabung dalam Forum BEM DIY, Kamis (10/8/2017) siang menggelar aksi unjukrasa di lobi kantor DPRD DIY. Mereka menyampaikan empati pemecatan kampus Universitas Proklamasi (UP) 45 pada 22 mahasiswa karena menyampaikan aspirasi ketidakpuasan pada rektorat.Â
Koordinator Forum BEM DIY Fatah mengatakan aksi unjukrasa tersebut dilakukan sebagai bentuk empati pada rekan mahasiswa yang dipecat lantaran menyampaikan aspirasi. Pihaknya khawatir dengan adanya pemecatan mahasiswa nantinya akan membuat kampus lain melakukan hal yang sama apabila tak sepaham dengan mahasiswa.Â
"Kasus di UP 45 ini awalnya mahasiswa ingin meminta transparansi pengelolaan karena sejak tahun 60-an kok kampus sebesar ini tak ada kemajuan pembangunan. Ada indikasi korupsi menurut para mahasiswa sehingga melakukan aksi, tapi malah kemudian muncul surat peringatan hingga puncaknya pemecatan pada 22 mahasiswa," ungkapnya.Â
Disebut Fatah, ke-22 mahasiswa sebenarnya telah menyatakan permintaan maaf pada kampus melalui surat tertulis namun dianggap tak sesuai meinginan pihak kampus. "Permintaan maaf dianggap tak sesuai dengan keinginan dia (rektor) jadi tak diterima, akhirnya 22 di drop out, sebenarnya 24 tapi dua sudah yudisium dan lulus," imbuhnya.Â
Forum BEM DIY meminta DPRD DIY untuk memanggil pihak terkait guna menyelesaikan permasalahan tersebut mengingat kini 22 mahasiswa tak lagi bisa menyelesaikan pendidikannya. "Kami ingin dewan tegas mengundang Kopertis, Rektorat UP 45 dan mahasiswa agar menjadi jelas dan ada jalan keluar," sambungnya lagi.Â
Sebelumnya, Rektorat UP 45 mengaku telah menempuh jalan panjang sebelum akhirnya memutuskan untuk memecat 22 mahasiswanya. Rektor UP 45 Bambang Irjanto menilai 22 mahasiswa tersebut tak memiliki itikad menaati peraturan kampus dan malah bersikap anarkis dalam menyampaikan aspirasi sehingga tak bisa lagi ditoleransi. (Fxh)