YOGYA, KRJOGJA.com - Pada puncak haji nanti, jemaah asal DIY akan bisa duduk dan tiduran dengan alas tikar mendong. Sebab, mereka mendapat 'sangu', dari Pemda DIY berupa tikar berbahan dasar dari daun mendong, asli produksi pengrajin Sleman.
Kakanwil Kemenag DIY Drs HM Lutfi Hamid saat memberi pembekalan haji di Asrama Haji DIY, Selasa (18/07/2017), tikar mendong dapat digunakan sebagai alas sewaktu di Muzdalifah, Arofah atau Mina. "Tikar ini digunakan untuk duduk terasa nyaman dan hangat," katanya.
Pada kesempatan ini, Kakanwil juga meminta kepada para calon haji untuk benar-benar mengawali perjalanan haji dengan husnudzan. "Berbaik sangka kepada siapa? Penyelenggara haji itu sendiri," tegas Kakanwil seraya berharap seluruh jemaah jangan terbawa informasi yang tidak benar tentang ibadah haji.
Kepada para calon haji Kakanwil juga perlihatkan gambaran kondisi hotel jemaah haji di Makkah dan Madinah. "Jarak hotel di Madinah bagi jemaah DIY maksimal 1,2 km, sedang di Makkah maksimal 4,35 km," ungkap Lutfi.
Khusus kepada jamaah haji berusia muda, Kakanwil meminta agar selama di Tanah Suci ringan tangan menolong lansia. "Jangan sampai memikirkan untuk mabrur diri sendiri, kita harus peduli dengan orang lain," pesannya.
Untuk tahun ini, tiap calon haji mendapat tambahan subsidi Rp 15.261.750 yang dipenuhi dari nilai manfaat optimalisasi dana haji. Anggaran ini dialokasikan untuk 10 kali manasik haji dan fasilitas yang diterima di Asrama Haji Donohudan, Boyolali. Kakanwil juga mengharapkan seluruh jemaah haji DIY menjaga kesehatan sebelum pemberangkatan.
Jamaah Haji DIY tergabung dalam 9 kelompok terbang (kloter) mulai 23-SOC hingga 31-SOC. Jemaah dan petugas keseluruhan berjumlah 3.240 orang. Pembekalan haji akan berlangsung hingga Jumat (21/07/2017). Jemaah haji DIY direncanakan pamitan Gubernur DIY pada Selasa (25/07/2017) mendatang di Bangsal Kepatihan. (Fie)
