Polemik Kolong Tangga, Disbud dan Baramus Cari Donatur

Photo Author
- Sabtu, 15 Juli 2017 | 01:41 WIB

YOGYA, KRJOGJA.com - Polemik Museum Pendidikan dan Mainan Kolong Tangga yang 'terusir' dari Taman Budaya Yogyakarta (TBY) mendapat perhatian dari Dinas Kebudayaan (Disbud) DIY dan Badan Musyawarah Museum (Baramus) DIY. Kedua lembaga ini siap memberikan bantuan untuk mencarikan donatur untuk memastikan eksistensi Kolong Tangga. 

Wakil Kepala Disbud DIY Singgih Raharjo kepada wartawan Jumat (14/07/2017) mengatakan pihaknya telah bertemu dan berdiskusi dengan Yayasan Dunia Damai serta Baramus untuk mencari solusi terbaik mempertahankan eksistensi Kolong Tangga. Menurut dia, selama ini yang terjadi hanyalah kurangnya komunikasi antar pihak sehingga menimbulkan prasangka yang kurang baik. 

"Kami sudah bertemu dan berusaha mencari solusi terbaik bagi Museum Kolong Tangga, terdekatnya memang bakal dilakukan kolaborasi misalnya dengan Museum Wayang Kekayon entah ada ruangan atau tempat eksebishi. Semua pihak termasuk Baramus sepakat akan terus menjalin komunikasi karena Museum Mainan ini sangat menarik," terangnya saat sesi konferensi pers di Kantor Dishub. 

Singgih bahkan menyebut siap membantu mencarikan donatur bagi museum tersebut yang selama ini memang mengalami kesulitan pendanaan terutama karena tak punya lahan. "Kalau kami sesuai PP nomor 66 tahun 2015 tak bisa membantu menyediakan lahan, tapi kalau membantu mencarikan donatur mungkin bisa bersama Baramus DIY yang memang punya potensi besar dalam bidang permuseuman," imbuhnya. 

Ki Bambang Widodo Wakil Ketua Baramus DIY menambahkan sebenarnya yang mengalami permasalahan pendanaan dan tak punya lahan bukan hanya Museum Kolong Tangga saja. Beberapa museum lain di DIY sempat mengalami hal sama dan bisa keluar dari permasalahan tersebut dengan pemikiran bersama di Baramus. 

"Kami prinsipnya merembug apa yang bisa dirembug, mencari solusinya bersama-sama. Kita sudah komunikasi dan ternyata untuk jangka pendeknya, Museum Kekayon bisa membantu apakah bisa eksebishi, memindahkan kegiatan atau ada ruangan khusus untuk display. Kita bisa bahas lebih lanjut lagi kedepan," ungkapnya. 

Masalah finansial memang menjadi hal utama yang dikeluhkan Museum Kolong Tangga hingga harus menumpang di TBY sejak 2008u. Kini permasalahan tersebut semakin dirasakan saat TBY mengalami renovasi dan Kolong Tangga tak diperkenankan meminjam kembali ruangan tersebut. (Fxh)

Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Editor: tomi

Tags

Rekomendasi

Terkini

KRISNA, Ruang Apresiasi Kerja Kolektif Civitas Akademika

Minggu, 21 Desember 2025 | 21:15 WIB
X