YOGYA, KRJOGJA.com - Kota Yogya turut menggulirkan reformasi koperasi untuk membersihkan badan usaha fiktif. Hingga pertengahan tahun ini, sudah berhasil terdata sebanyak 103 unit koperasi yang masuk target penutupan. Setelah pendataan tuntas, Pemkot Yogya akan mengusulkan penutupan ke pemerintah pusat.
"Pendataan terhadap koperasi yang sudah tidak beroperasi namun masih terdaftar. Sesuai dengan reformasi koperasi yang digulirkan pemerintah pusat, yakni bukan soal jumlahnya tapi lebih ke kualitas," tandas Kepala Dinas Koperasi UKM Tenaga Kerja dan Transmigrasi Kota Yogya, Lucy Irawati, Minggu (9/7).
Total koperasi yang terdaftar di instansinya, imbuh Lucy, mencapai 556 unit. Jika 103 koperasi sudah berhasil ditutup, maka akan tersisa 453 koperasi. Penutupan tersebut pun diharapkan dapat dilakukan bulan ini. Dengan begitu, upaya pembinaan terhadap koperasi yang benar-benar aktif bisa langsung digencarkan.
Lucy mengatakan, berdasarkan pendataan sementara sebagian besar koperasi yang masuk target penutupan tersebut dibentuk oleh kelompok yang hanya mengejar program bantuan hibah. Sehingga begitu tidak memperoleh bantuan maka kegiatan tidak berjalan sesuai peruntukan koperasi. "Yang kita data itu sebenarnya hanya tinggal papan nama dan tidak ada kegiatan. Jangan sampai nanti disalahgunakan sehingga kami coba tutup," tandasnya. (Dhi)
