Kebutaan Kornea, Terbanyak Keempat di Indonesia

Photo Author
- Minggu, 9 Juli 2017 | 20:10 WIB

YOGYA (KRjogja.com) - Kebutaan kornea masih menjadi masalah kesehatan khususnya di bidang oftalmologi (mata). Kebutaan kornea menjadi penyebab kebutaan terbanyak nomor 4 di Indonesia, setelah kebutaan karena katarak, retina dan glaucoma.

Ketua Bank Mata Yogyakarta Prof dr Suhardjo SU SpM(K) mengatakan, kebutaan kornea selayaknya menjadi perhatian dan priotitas, karena kebutaan kornea adalah kebutaan yang reversible. Artinya apabila dapat ditangani dengan optimal maka penglihatan akan kembali baik seperti semula. 

"Kebutaan kornea berbeda dengan kebutaan yang disebabkan oleh glaucoma dan penyebab kebutaan permanen yang lain. Ini menjanjikan harapan besar bahwa kebutaan kornea sudah seharusnya mendapatkan perhatian dan modalitas terapi yang optimal demi menjamin peningkatan derajat kualitas penglihatan," terang Suhardjo kepada KRjogja.com disela acara syawalan pengurus Bank Mata Yogya dengan puluhan calon pendonor kornea di Rumah Sakit Mata 'Dr Yap' Yogyakarta, Minggu (9/7/2017).

Dijelaskan Suhardjo kebutaan kornea bisa diatasi dengan operasi pencangkokan kornea/keratoplasti. Namun dalam pelaksanaannya masih terkendala ketersediaan donor kornea. Menurutnya, di RSUP Dr Sardjito saja, tak kurang ada 60 pasien kebutaan kornea yang saat ini menunggu adanya donor kornea. Sedangkan Bank Mata Yogyakarta saat ini sudah kehabisan stok donor kornea. "Karena tidak ada donor kornea, terpaksa para pasien itu menunggu," katanya.

Menurut Suhardjo, persoalan ketidaktersediaan donor kornea di Indonesia harus menjadi perhatian semua pihak terutama pemerintah. Faktor utama penyebab tidak adanya donor kornea di tanah air, lebih pada budaya masyarakatnya. Padahal semua agama tidak melarang dilakukannya donor kornea. Berbeda dengan negara-negara seperti India, Nepal, Filipina maupun Amerika Serikat yang tidak ada persoalan budaya, sehingga kebutuhan donor kornea selalu terpenuhi. 

Untuk itu Bank Mata Yogyakarta terus memberikan edukasi kepada masyarakat perlunya menjadi calon pendonor mata. Saat ini tak kurang 2000 orang yang telah menyatakan kesediaannya menjadi calon donor mata. Selain itu keluarga calon pendonor mata juga harus diberi pengertian, supaya jika calon pendonor mata meninggal dunia, bisa dimanfaatkan korneanya. "Syawalan ini sebagai ajang silaturahmi dan komunikasi antara pengurus Bank Mata Yogya dengan calon pendonor kornea, serta pemberian penyuluhan seputar kesehatan mata. (Dev)

Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Editor: Administrator

Tags

Rekomendasi

Terkini

KRISNA, Ruang Apresiasi Kerja Kolektif Civitas Akademika

Minggu, 21 Desember 2025 | 21:15 WIB
X