YOGYA, KRJOGJA.com - Tindakan aji mumpung oknum pelaku wisata saat momentum libur Lebaran dikeluhkan sejumlah wisatawan. Selain harga kuliner di lesehan Malioboro yang sempat menjadi sorotan, kini giliran tarif parkir di atas ketentuan. Warga pun geram lantaran tarif yang dikenakan tidak sesuai dengan karcis.
Kegeraman warga tersebut banyak yang diungkapkan melalui media sosial. Beberapa pengguna parkir yang ditemui KRJOGJA.com juga mengutarakan hal sama. “Kasihan wisatawan kalau seperti ini. Seharusnya sejak saat hendak parkir dikasih tahu dulu besaran tarifnya. Tidak langsung ditodong lima ribu, padahal di karcis hanya seribu,†geram Hendro, pengendara sepeda motor warga Godean yang menggunakan jasa parkir di seputaran Malioboro, Jumat (30/06/2017).
Hendro khawatir, jika setiap kali musim libur panjang selalu terjadi hal serupa maka citra Yogya sebagai kota wisata bisa terancam. "Apalagi banyak daerah kini mulai gencar mengembangkan destinasi wisata unggulan. Sehingga identitas Yogya yang dikenal dengan ramah dan murah harus bisa dijaga oleh semua pihak.," imbuhnya.
Sementara itu, sikap lain disampaikan salah satu wisatawan dari Semarang, Hendrasta. Lelaki itu justru memberikan uang lebih kepada juru parkir usai menggunakan jasa parkir mobil di kawasan Margo Utomo.  "Yang penting dapat parkir. Tadi banyak petugas yang sudah membantu mencarikan tempat kosong,â€
akunya.
Terkait banyaknya keluhan tarif parkir di atas ketentuan, Dinas Perhubungan Kota Yogya juga langsung menindaklanjuti. Sedikitnya ada tiga oknum jukir di Jalan Beskalan kawasan Malioboro yang diajukan tindak pidana ringan (tipiring). Sedangkan razia di Jalan Ketandan, petugas dari Dinas Perhubungan dan Satpol PP Kota Yogya tidak menemukan pelanggaran. (Dhi)