YOGYA, KRJOGJA.com  - Hampir di semua daerah kepesertaan program Keluarga Berencana (KB) kaum pria masih sangat rendah. Sejak tahun lalu, Pemkot Yogya bahkan menyiapkan insentif sebesar Rp 1 juta bagi setiap pria yang bersedia mengikuti program guna menggenjot kepesertaan tersebut.
"Kebijakan pemberian insentif ini diatur dalam peraturan walikota. Siapa pun kaum pria yang hendak KB dengan metode operasi atau vasektomi, insentif dapat diberikan setelah dipotong pajak," urai Pelaksana Tugas (Plt) Kepala Dinas Pengendalian Penduduk dan KB Kota Yogya, Eny Retnowati, Kamis (01/06/2017).
Saat ini, tingkat kepesertaan KB pria di Kota Yogya baru mencapai 0,69 persen. Sedangkan tingkat kepesertaan KB untuk wanita, khususnya yang menggunakan IUD yaitu 32,46 persen. Selain memberikan insentif berupa uang, upaya untuk meningkatkan kepesertaan KB pria dilakukan melalui sosialisasi oleh tujuh kelompok KB pria. "Biasanya, sosialisasi dilakukan melalui pergelaran seni tradisional. Harapannya, kaum laki-laki bisa memahami bahwa menjadi peserta KB pria bukan hal yang menakutkan," imbuhnya.
Apalagi, selama operasi atau menjalani metode vasektomi, seluruh pembiayaan di rumah sakit juga ditanggung oleh pemerintah. Padahal jika harus menjalani secara mandiri dibutuhkan biaya jutaan rupiah. Eny menjelaskan, selain karena jumlah anak sudah dirasa cukup, latar belakang yang mendasari kaum pria menjadi peserta KB adalah istri tidak cocok menggunakan alat kontrasepsi. (Dhi)