Peran Penting Lembaga dan Komisi PWNU DIY

Photo Author
- Sabtu, 8 April 2017 | 15:37 WIB

YOGYA, KRJOGJA.com - Sebanyak 443 orang dilantik menjadi pengurus lembaga dan komisi Pengurus Wilayah Nahdlatul Ulama (PWNU) DIY masa khidmat 2017-2020 di Kampus Universitas Nahdlatul Ulama (UNU) Yogyakarta, Sabtu (8/4). Pelantikan tersebut dirangkai dengan pelaksanaan Musyawarah Kerja Wilayah (Musykerwil) PWNU DIY masa khidmat 2017-2022.

"Pelantikan pengurus dan Musykerwil menjadi dua agenda besar sebagai amanah Konferwil 14 di Ponpes Darul Qur'an akhir tahun lalu. Ada 18 lembaga dan 5 komisi dengan total 443 pengurus yang resmi dilantik," tutur panitia penyelenggara Mukhtar Salim MAg disela pelantikan.

Secara resmi, pengurus di lembaga dan komisi PWNU DIY ini dilantik langsung Ketua Tanfidziyah PWNU DIY Prof Dr H Nizar Ali MAg. Menurut Prof Nizar, keberadaan lembaga dan komisi di struktur PWNU DIY memiliki peran intermediasi, supervisi serta pendampingan bagi seluruh kepengurusan NU di DIY. Sehingga ia berharap program kerja yang dihasilkan bisa dengan mudah diaplikasikan kepengurusan NU hingga ke tingkatan yang paling bawah.

"Penting juga membangun hubungan harmonis antara kepengurusan di wilayah hingga tingkat ranting untuk bersama menggerakkan NU DIY sesuai ketugasan dan fungsi masing-masing," jelasnya.

Dengan program kerja yang implementatif, harapannya mampu menggerakkan potensi jam'iyah NU sebagai upaya membendung paham dan kelompok radikal. Sehingga, peran lembaga dan komisi menjadi sangat penting setidaknya untuk menentukan arah perjalanan PWNU DIY lima tahun ke depan.

"Kami berharap, lembaga dan komisi PWNU DIY mampu menghasilkan rumusan produktif dan implementatif serta aktif menjaring ide kreatif serta inovatif. Selain itu mampu memetakan program kerja yang efektif sebagai modal memberdayakan masyaakat dan jam'iyah warga nahdliyin berbasis ahlussunah wal jamaah," ucap mantan Kakanwil kemenag DIY ini.

Terpisah Rais Syuriah PWNU DIY KH Mas'ud Masduqi berharap kepengurusan masa khidmat 2017-2022 ini mengedepankan musyawarah dan kerja nyata. Sebab koordinasi melalui forum musyawarah akan mampu menghasilkan keputusan yang baik demi kemaslahatan umat sehingga bisa diaplikasikan dengan mudah dalam pelaksanaan di lapangan.

"Semua pengurus merupakan satu kesatuan yang utuh, bulat. Harus kerja bareng untuk memperoleh kemajuan. Semua di sini memiliki peran sebagai mubaligh NU dimanapun," tuturnya.

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Editor: ivan

Tags

Rekomendasi

Terkini

KRISNA, Ruang Apresiasi Kerja Kolektif Civitas Akademika

Minggu, 21 Desember 2025 | 21:15 WIB
X