Kulonprogo-Borobudur Dibangun, Sultan: Jangan Lupakan Gunungkidul

Photo Author
- Jumat, 31 Maret 2017 | 13:47 WIB

YOGYA (KRjogja.com) - Gubernur DIY Sri Sultan HB X berharap, Kabupaten Gunungkidul tetap masuk dalam pemasaran pariwisata yang terintegrasi, dengan dikembangkannya jalur wisata Kulonprogo-Borobudur Magelang sejalan dengan kehadiran Bandar Udara Internasional Yogyakarta Baru (New Yogyakarta International Airport/NYIA) di Temon Kulonprogo. Hal itu Sultan sampaikan buukan tanpa sebab, mengingat jarak antara Gunungkidul dengan lokasi bandara baru mencapai 70-80 kilometer.

"Jarak antara Kabupaten Kulonprogo dengan Kota Yogyakarta sekitar 40 kilometer. Tentunya ke Gunungkidul semakin jauh. Saat ini kami sedang berdiskusi agar potensi Gunungkidul tetap menjadi daya tarik tersendiri bagi wisatawan. Khususnya wisatawan mancanegara," ujar Sultan HB X menanggapi rencana pembukaan akses langsung dari Kulonprogo ke Borobudur, usai membuka Collaborative Destination Development

yang diprakarsai PT Angkasa Pura (AP) I di Hotel Royal Ambarrukmo Yogya, Kamis (30/3).

Sultan mengatakan, bagi wisatawan lokal yang datang dari arah Timur tentu tidak masalah jika harus ke Gunungkidul. Mengingat jaraknya yang tidak terlalu jauh. Yang dikhawatirkan Sultan adalah wisatawan asing. Saat ini Pemda DIY tengah berdiskusi bagaimana potensi Gunungkidul tetap menjadi daya tarik tersendiri. "Harapannya jangan sampai Gunungkidul tidak masuk dalam dalam pemasaran yang terintegrasi," jelasnya.

Industri pariwisata di Gunungkidul, ucap Sultan, saat ini dapat dibilang sedang menggeliat. Banyaknya kelompok masyarakat berbasis komunitas yang mencoba mengembangkan potensi pariwisatanya, diharapkan tidak memunculkan kekhawatiran dari mereka terkait hal ini. Agar tetap tercipta persaingan yang sehat. Sultan juga mengusulkan adanya manajemen pengunjung, sehingga sirkulasinya dapat merata.

Kekhawatiran Sultan itu juga pernah menjadi bahan diskusi Association of The Indonesian Tours and Travel Agencies

(Asita) DIY. Ketua Asita DIY Udhi Sudiyanto menyatakan, Gunungkidul harus berupaya menciptakan sesuatu yang belum ada di Yogyakarta. 

"Sesuatu yang 'woow'. Agar tidak ditinggalkan. Hal yang harus dipikirkan, mudahnya akses ke Gunungkidul. Wisatawan jangan dibuat sulit saat mau ke Gunungkidul. Itu menjadi Pekerjaan Rumah bagi pemerintah setempat, dimana harus menciptakan sesuatu yang istimewa. Beda dengan yang lain," ujarnya.

Meski selama ini sudah ada geopark

, tetap saja membutuhkan dukungan yang lain. Karena kalau jalan sendiri tidak akan berjalan mulus. Perlu digarisbawahi juga, harus diperhatikan antara keamanan dan kenyamanannya. Bagaimana wisatawan dapat aman dan nyaman saat berkunjung ke Gunungkidul. Hal itu harus bisa dipenuhi masyarakat setempat. Selain Gunungkidul, Kulonprogo juga harus mendapat perhatian. Jangan justru hanya menjadi penonton di rumah sendiri. (Awh)

Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Editor: Administrator

Tags

Rekomendasi

Terkini

KRISNA, Ruang Apresiasi Kerja Kolektif Civitas Akademika

Minggu, 21 Desember 2025 | 21:15 WIB
X