YOGYA, KRJOGJA.com - Puluhan karyawan Trans Jogja yang mengatasnamakan diri Serikat Pekerja Jogja Tugu Trans Rabu (22/3/2017) mendatangi DPRD DIY. Mereka meminta dewan menunda pengandangan 29 bus lama Trans Jogja yang dinilai bakal menghilangkan pekerjaan mereka.
Totok Yulianto koordinator pekerja mengatakan pihaknya merasa khawatir lantaran dikandangkannya 29 armada bus lama pada 1 April 2017 dikhawatirkan bakal menghilangkan pekerjaan mereka sebagai karyawan Trans Jogja dibawah PT JTT. Hal tersebut lantaran PT AMI sebagai operator Trans Jogja saat ini menggelar open rectuitment calon pekerja untuk 128 armada yang bakal beroperasi paling lambat 1 Agustus 2017 mendatang dan karyawan lama PT JTT tak otomatis mendapatkan tempat karena adanya pembenahan pelayanan.
"Kami datang ke sini untuk meminta toleransi dari dewan selama tiga bulan agar operasional bus bisa diperpanjang. Kami terancam tak punya pekerjaan," ungkapnya.
Anggota Komisi C DPRD DIY Huda Tri Yudiana yang menemui para karyawan menilai permasalahan yang diadukan para pekerja Trans Jogja merupakan masalah internal perusahaan sehingga DPRD tak bisa ikut masuk menyelesaikan. "Bagaimana solusinya seturut aturan yang berlaku ya kembali ke PT JTT karena mereka merupakan karyawan JTT, kami tak bisa berbuat banyak," ungkapnya.
Sementara Direktur PT AMI yang mengoperatori Trans Jogja termsuk PT JTT, Dyah Puspitasari mengungkap pihaknya tak bisa menggaransi karyawan lama PT JTT bisa masuk kembali setelah adanya program pembaharuan armada Trans Jogja. Pasalnya, sebagai transportasi massa, Trans Jogja banyak mendapat sorotan publik untuk menyelenggarakan transportasi yang aman dan nyaman bagi masyarakat termasuk di bidang Sumber Daya Manusia (SDM) yakni supir dan kondektur juga.
"Itulah alasan kami melakukan open recruitment untuk driver dan pramugara, untuk memperbaiki kualitas pelayanan Trans Jogja. Kalau karyawan lama tetap harus mendaftar sesuai ketentuan yang berlaku, jika masuk kriteria maka tetap kami pakai tapi kalau memang tidak berarti ya tak bisa karena percuma dong kalau open recruitment tapi tak lebih baik," ungkapnya.
PT AMI menurut Diah juga mengungkap bawasanya pihaknya tidak ingin ada lagi supir yang ugal-ugalan saat mengemudikan Trans Jogja. "Kami PT AMI dan tentu saja PT JTT ingin agar lebih baik, kami sudah bicarakan secara terbuka bahwa karyawan lama bisa mendaftar lagi dan pasti akan dipakai kalau performanya baik," pungkasnya. (Fxh)