Panjang Tol Yogya-Bawen 70 Km

Photo Author
- Sabtu, 25 Februari 2017 | 13:10 WIB

YOGYA (KRjogja.com) - Rencana Pemerintah Pusat membangun Jalan Tol Yogyakarta-Magelang-Bawen maupun Yogyakarta-Cilacap, terus dipersiapkan oleh Badan Pengatur Jalan Tol (BPJT). Kendati demikian masyarakat yang wilayahnya kemungkinan bakal dilewati jalan bebas hambatan tersebut tidak perlu resah.

Sejauh ini Pemda DIY juga belum diajak berbicara secara detail berkait rencana tersebut. Seandainya nanti ada pembebasan lahan sebagai dampak proyek jalan tol tersebut, Pemda DIY juga tidak akan meninggalkan masyarakat terdampak.

"Saya minta masyarakat tidak perlu terlalu resah menyikapi rencana pembangunan jalan tol tersebut. Karena sampai saat ini Pemda DIY belum diajak melakukan pembahasan secara mendetail mengenai proyek tol tersebut. Jadi kalau ditanya nantinya jalan tol itu akan melewati wilayah mana saja, saya belum bisa memberikan penjelasan secara detail," kata Kepala Dinas Pekerjaan Umum, Perumahan dan Energi Sumber Daya Mineral (PUP ESDM) DIY Ir Rani Sjamsinarsi MT kepada KR

di Kepatihan Yogyakarta, Jumat (24/2).

Berdasarkan data yang ada di BPJT, ruas Jalan Tol Yogya-Magelang-Bawen bakal memiliki panjang sekitar 70 kilometer dengan biaya investasi diperkirakan mencapai Rp 10,72 triliun.

Penjabat Sekda DIY itu mengatakan, masyarakat DIY yang wilayahnya kemungkinan akan dilewati oleh jalan tol, diminta tetap tenang. Karena seandainya sudah ada kepastian lokasi mana saja yang nantinya akan dilewati, Pemda DIY akan koordinasi dan memberikan penjelasan masalah tersebut. Meski pembangunan jalan tol sepenuhnya ada di Pemerintah Pusat, namun Pemda DIY juga tetap akan menyampaikan berbagai masukan.

"Karena sifat jalan tol yang tertutup dan terbukanya hanya ada di simpang-simpang penting, di situlah Pemda DIY bisa berperan untuk bersinergi mengenai desainnya, agar kawasan-kawasan yang perlu didorong pertumbuhannya bisa dikoneksikan dengan simpang-simpang yang ada. Dengan begitu diharapkan masyarakat bisa mendapatkan manfaat dari adanya jalan tol itu," papar Rani.

Rani menambahkan, saat ini yang penting dan perlu dilakukan adalah memantapkan rencana tata ruang, sehingga bisa diketahui kawasan mana yang perlu didorong dan dikendalikan pertumbuhannya. Dengan begitu keberadaan jalan tol tidak sekadar mendatangkan manfaat bagi sisi transportasi, namun diharapkan bisa mendorong perekonomian di suatu wilayah. (Ria)

Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Editor: Administrator

Tags

Rekomendasi

Terkini

KRISNA, Ruang Apresiasi Kerja Kolektif Civitas Akademika

Minggu, 21 Desember 2025 | 21:15 WIB
X