YOGYA (KRjogja.com) - Badan Narkotika Nasional (BNN) Kota Yogyakarta gencar melakukan program Pencegahan Pemberantasan Penyalahgunaan dan Peredaran Gelap Narkoba (P4GN). Pelaksanaannya dengan melakukan kerjasama instansi pemerintah, instansi pendidikan, aparat dan juga segenap komponen masyarakat.
"Prevalensi penyalahguna narkoba di Yogyakarta itu tahun 2014 sebesar 62.028 orang. Kemudian tahun 2015, tren kasusnya meningkat. Dari 183 kasus menjadi 506 kasus. Mayoritas penyalahguna narkoba itu kalangan pelajar/mahasiswa," jelas Kepala BNN Kota Yogyakarta AKBP Siti Alfiah, SH didampingi tim saat silaturahmi di KR diterima langsung Dirut PT BP KR dr Gun Nugroho Samawi, Senin (20/2/2017).
Dalam kesempatan ini, dr Gun Nugroho Samawi juga didampingi Komisaris Utama Drs HM Romli, Direktur Keuangan Imam Satriadi SH, Direktur Umum M Wirmon Samawi SE MIB, Direktur Produksi Baskoro Jati Prabowo SSos, Wapemred KR Ronny Sugiantoro SPd SE MM, Wapemred Koran Merapi Drs H Hudono SH dan Pemred KR Online, Agung Purwandono.
Lebih lanjut Siti Alfiah menegaskan, rentannya kalangan pelajar/mahasiswa melakukan penyalahgunaan narkoba karena umumnya jauh dari pengawasan orangtua. "Kehidupan di kos yang bebas tanpa diawasi induk semang juga salah satu faktor pemicunya, kemudian kelebihan uang saku kiriman dari orangtua. Kami di BNN Kota juga gencar melakukan operasi-operasi utamanya di kos-kosan maupun tempat hiburan. Ini juga merupakan salah satu upaya kami memberantas peredaran narkoba," jelas Alfiah.
Menurut Alfiah, pihaknya juga menghimbau kepada para pecandu untuk tidak segan-segan melaporkan diri ke BNN Kota Yogya agar bisa direhabilitasi. "Selama ini ada stigma takut melapor karena kalau melapor takut akan ditangkap. Kemudian di sisi lain, ada ketakutan juga untuk melapor karena masalah pecandu ini merupakan aib," ungkap Alfiah.
Terkait dengan proses rehabilitasi bagi para pecandu narkoba, BNN Kota Yogya saat ini bekerjasama dengan Dinas Kesehatan Kota Yogya, komponen masyarakat medis di antaranya RS Bethesda, RS Puri Nirmala kemudian juga lembaga rehabilitasi. (R-8)
