YOGYA (KRjogja.com) - Sekretaris yang juga Plt Kepala Dinas Pariwisata Kota Yogyakarta Yunianto Dwisutono Senin (13/2/2017) langsung menyampaikan klarifikasi perihal dugaan ketidaknetralan dirinya sebagai PNS dengan menyebar broadcast bernada dukungan pada salah satu pasangan calon walikota. Yunianto menyatakan tidak mendukung salah satu calon dan siap memberikan klarifikasi di hadapan pengawas pemilu.
Kepada wartawan saat memberikan klarifikasi di Balaikota Yogyakarta, Yunianto tidak menampik menyebarkan broadcast message di grup Whatsapp UPT Malioboro. Namun, Yunianto mengaku tidak hanya menyebar pesan terkait pasangan nomor dua dalam hal ini Haryadi-Heroe namun juga pasangan nomor satu.
"Pesan itu saya sebarkan sudah tanggal 4 Februari lalu, saya heran mengapa baru sekarang dipermasalahkan. Ketika itu saya juga kirim tiga pesan, pertama memang untuk calon nomor dua, kemudian tidak sampai satu jam calon nomor satu dan saya closing himbauan agar tidak golput," ungkapnya.
Atas adanya dugaan ketidaknetralan yang dilaporkan ke panitia pengawas pilkada oleh salah satu tim pemenangan calon, Yunianto juga menyatakan kesiapan untuk dikonfrontasi keterangannya. "Saya siap, tadi juga sudah dipanggil Plt Walikota Pak Sulistyo dan saya jelaskan bagaimana keadaan sebenarnya, saya siap jelaskan," lanjut pria yang juga sempat menjadi Kepala Taman Pintar ini.
Dalam pertemuan dengan wartawan ini, Yunianto juga menunjukkan broadcast terkait pasangan nomor urut satu yang disebarkan di grup UPT Malioboro pada tanggal 4 Februari 2017 melalui handphone salah satu anggota grup UPT Malioboro. "Saya ingin buktikan juga bahwa tujuan utamanya untuk mengajak teman-teman tidak golput, bukan memihak salah satu pasangan calon," pungkasnya.
Sebelumnya diberitakan tim pemenangan Imam-Fadli melaporkan dugaan ketidaknetralan PNS Kota Yogyakarta ke Panwaslu. Mereka menilai PNS Kota Yogya, Yunianto berlaku tak netral dengan menyebar broadcast pasangan nomor dua Haryadi-Heroe ke grup Whatsapp UPT Malioboro. (Fxh)