YOGYA (KRjogja.com) - Kemeriahan Pekan Budaya Tionghoa Yogyakarta (PBTY) ke-12 tahun 2017 resmi berakhir Sabtu (11/2/2017) malam ini. Selama tujuh hari penyelenggaraan, tak kurang Rp 2,7 Miliar uang berputar dari total 130 stand yang ada di sepanjang wilayah Ketandan tersebut.
Ketua PBTY, Tri Kirana Haryadi Suyuti dalam penutupan mengatakan selama satu minggu tak kurang 80 ribu pengunjung hadir di wilayah Ketandan. Menurut dia, gelaran tahun ini juga mencetak rekor tersendiri dari segi transasksi ekonomi.
"Tahun-tahun sebelumnya PBTY hanya digelar lima hari saja, namun 2017 ini kami mendapatkan dukungan untuk melaksanakan satu minggu penuh selama tujuh hari dan ternyata kami catat lebih dari 80 ribu pengunjung datang ke sini. Nilai transaksi ekonominya pun mencapai rekor yakni mencapai Rp 2,7 Miliar," ungkapnya.
Dalam PBTY tahun ini, panitia yang mengusung tema Pelangi Budaya Nusantara juga mendapatkan pengalaman berharga tentang indahnya Bhinneka Tunggal Ika. "Ada akulturasi budaya yang menjadi pemersatu bangsa Indonesia, kita gelar sarasehan batik yang menunjukkan bahwa tidak hanya budaya Tionghoa saja yang ditampilkan," imbuhnya.
Sementara Wakil Gubernur DIY KGPAA Paku Alam X yang menyampaikan sambutan Gubernur di penutupan PBTY 2017 mengharapkan event tahunan ini bisa digelar dengan lebih meriah lagi tahun-tahun mendatang. Hal tersebut dikarenakan PBTY menjadi salah satu penegas keberadaan Yogyakarta sebagai Kota Budaya dan Pariwisata.
"Masyarakat Tionghoa sudahs sejak lama berada di Yogyakarta dan ikut serta membentuk kebudayaan di sini. Kami merasa PBTY ini dapat membuka wawasan betapa kayanya budaya yang kita miliki," ungkapnya. (Fxh)