YOGYA (KRjogja.com) - Permasalahan sampah visual tidak lagi dapat dipandang remeh. Iklan ‘telat bulat’ misalnya, ketika malam harinya sudah dibersihkan oleh gerakan Jogja Garuk Sampah dan Mas Trampill, iklan tersebut kembali tertempel di tempat yang sama pada keesokan harinya.
Koordinator Jogja Garuk Sampah, Bekti Maulana (19) mengungkapkan, iklan ‘telat bulan’ tertempel hampir di seluruh Alat Peraga Isyarat Lalu Lintas (APILL) Kota Yogyakarta. Namun, hingga kini belum ada tindakan tegas yang dilakukan oleh pemerintah. Padahal iklan tersebut mengandung konten yang tidak baik untuk anak-anak.
“Iklan ‘telat bulan’ bahasanya terlalu fulgar dan mengandung konten tidak pas untuk anak, terlebih ini merupakan penjualan obat aborsi,†ungkapnya kepada KRjogja.com, Rabu (01/02/2017) malam.
Menurut Bekti, selama belum ada tindakan yang tegas dari pemerintah, maka iklan 'telat bulan' akan terus ada. Bahkan, ketika gerakan Jogja Garuk Sampah dan Mas Trampill membersihkan iklan tersebut di simpang empat SGM Yogyakarta pada malam hari, iklan tersebut sudah kembali tertempel di tempat yang sama pada pagi harinya.
“Kita bersihkan malam hari, tapi paginya iklan ‘telat bulan’ sudah kembali tertempel. Ini susah dihilangkan, malam hilang pagi ada lagi,†imbuhnya.
Terpisah, koordinator Mas Trampill Febry Nufrica Prihandani (26) menuturkan, pihaknya akan terus bergerak membersihkan sampah visual yang tertempel di APILL. Saat ini, gerakan peduli rambu lalu lintas itu akan lebih fokus untuk membersihkan iklan ‘telat bulan’ dan sejenisnya yang tertempel di APILL.
“Saat ini fokus ke iklan ‘telat bulan’dan iklan yang tertempel rambu-rambu lalu lintas lainnya,†ujarnya.
Febry pun mengajak masyarakat untuk turut serta membersihkan sampah visual yang tertempel di APILL. Menurutnya, persoalan seperti itu harus dikerjakan bersama agar dapat segera teratasi. Bagi masyarakat yang ingin bergabung bersama dengan gerakan Jogja Garuk Sampah ataupun Mas Trampill, maka dapat langsung menghubungi akun instagram @garuksampah atau @Mas_trampill. (Mg-10)
