YOGYA (KRjogja.com)- Komitmen menjaga kawasan Malioboro yang berada di jantung Kota Yogyakarta agar tetap bersih dan bisa dinikmati wisatawan dengan nyaman harus terus dipertahankan. Kejadian PKL yang membuang limbah sembarangan serta adanya segelintir orang yang membuang sampah di pot bunga tidak boleh terulang lagi.
"Bagian dari kami yang ada di UPT Malioboro sebetulnya terus keliling mengingatkan wisatawan dan pengunjung Malioboro. Tapi memang tidak mudah. Tiap hari kan pengunjungnya selalu berganti. Karena itu sosilasisasi harus tetap jalan," ucap Pj Walikota Yogyakarta Drs Sulistyo SH CN MSi kepada wartawan di Balaikota Yogyakarta, Jumat (06/01/2017).
Menurut Sulistyo, jika saat ini petugas masih harus sering menegur agar pengunjung Malioboro menaati peraturan, seperti dilarang parkir motor dan becak di sisi timur, konsistensi itu tetap perlu dijaga. Namun ke depan perlu adanya sebuah peringatan tertulis agar pengunjung juga dapat mengetahui aturan selama berada di kawasan Malioboro.
"Atau jika sudah bisa diterapkan sanksi, himbauan agar masyarakat selalu melakukan hal baik di Malioboro karena akan terkena sanksi bila melanggar. Tapi memang sosialisasi butuh waktu jangka panjang. Namun begitu harus tetap dilakukan menuju arah positif menjaga kebersihan Malioboro," sebutnya.
Terpisah Anggota Dewan Perwakilan Daerah RI (DPD RI) asal pemilihan DIY Drs HA Hafidh Asrom menjelaskan setelah dilaunching belum lama ini, Malioboro sudah menjadi perhatian masyarakat internasional. Hanya saja dikatakan Hafidh setelah dilakukan perbaikan dengan dana keistimewaan, perlu adanya kewajiban mengelola kebersihan dan ketertiban Malioboro. (R-7)
