YOGYA (KRJogja.com) - Waktu menunjukkan pukul lima pagi di hari pertama tahun 2017. Yogyakarta masih lengang, namun puluhan orang sudah siap siaga di Titik Nol Kilometer Yogyakarta. Berbagai alat kebersihan di genggaman tangan, siap sedia menyapu bersih sampah sisa perayaan pergantian tahun semalam.
"Acara bersih-bersih ini merupakan respon kami menyikapi malam pergantian tahun," ujar Rizqi Baihaqi (29) selalu koordinator kegiatan. Acara yang bertajuk Clean the City: Love for All Hatred for None ini diselenggarakan oleh Humanityfirst bekerjasama dengan Forum Jogja Damai, Yayasan Satu Keadilan, Aliansi Sumut Bersatu, PMI, KNPI dan Ikatan Mahasiswa Anak Medan serentak di 37 kota di Indonesia. Di Jogja sendiri acara bersih-bersih ini sudah berjalan dua tahun.
Acara ini diikuti oleh puluhan orang dari berbagai usia dan profesi mulai dari TK, SD, SMP, SMA, Dosen, entrepreneur dll. "Merayakan tahun baru itu boleh saja, tapi ya dijaga kebersihannya. Jadi kita memulai tahun yang baru dengan bersih," pesan Manal (18) mahasiswi yang juga terlibat dalam aksi.
Hal senada diungkapkan Prayitno (46) dan Yatminah (35), sepasang suami istri yang bekerja sebagai petugas kebersihan. "Kami merasa terbantu. Biasanya kalau hari besar sampah berlipat ganda dan berserakan dimana-mana," cerita Prayitno sambil tersenyum.
Mereka biasa memulai bersih-bersih dari pukul 01.00 WIB. "Kalau hari besar begini biasanya kami baru selesai bersih-bersih jam sepuluh pagi, tapi sekarang ini baru jam enam sampah sudah berkurang banyak sekali," tambah Yatminah.
Pagi itu, total ada 70 kantong besar sampah yang berhasil dibersihkan di seputar areal nol km dan Monumen Serangan Oemoem 1 Maret. (MG-14)