YOGYA (KRjogja.com) - Pemerintah Daerah (Pemda) DIY berperan menggerakkan dan memotivasi masyarakat dalam jagawarga, terkait pemberdayaan warga karena kalau mengandalkan aparat kepolisian sangat terbatas.Â
Pemda harus bisa mengajak warganya untuk ikut bersama-sama menjaga anak-anak, tetapi yang paling penting adalah peran orangtua dalam memperhatikan dan mengarahkan anak-anaknya. Demikian dikatakan Wakil Gubernur DIY, Kanjeng Gusti Pangeran Adipati Aryo (KGPAA) Paku Alam X usai menghadiri HUT Dharma Wanita Persatuan Ke-17 Tahun 2016 di Bangsal Kepatihan, Kamis (15/12). Hal ini terkait fenomena anak-anak muda 'nglitih' yang terjadi di DIY hingga menimbulkan korban jiwa dan meresahkan masyarakat.
Â
"Jangan-jangan ini keteledoran orangtua, padahal anak-anak seharusnya diapresiasi dan diperhatikan. Jadi bersama-sama, warga bisa menjaga situasi kondusif di masing-masing tempat tinggal serta peran orangtua maupun orangtua wali," ujar Paku Alam X. (Aksi Klitih Tewaskan Siswa Muhi, Ini Kata Psikolog)
Paku Alam X menyampaikan anak-anak remaja usia SMP-SMA ini masih membutuhkan bimbingan orangtua dan wali harus ditingkatkan. Sebetulnya klitih ini tidak berbahaya sepanjang tidak terjadi friksi karena anak-anak butuh refreshing selain belajar. Klitih akan menjadi negatif ketika terjadi gesekan yang menimbulkan korban. (Ira)