YOGYA (KRjogja.com) - Salah satu kunci menekan perilaku brutal pelajar saat ini adalah pengarahan dan perhatian orangtua kepada anaknya. Orang tua pun tidak perlu membatasi pergaulan anak.
"Orang tua harus tahu anaknya bergaul dengan siapa saja. Ditelfonin anaknya kalau enggak pulang-pulang," terang Analisa Widyaningrum MPsi, psikolog yang berpraktik di Jogja International Hospital (JIH).
Analis menyarankan pentingnya pola asuh demokratis. "Aturan dalam keluarga dibuat berdasarkan kesepakatan bersama. Apa yang boleh-apa yang tidak boleh,"katanya.
Untuk mencegah kondisi serupa terjadi lagi, diperlukan peran sekolah agar memberi informasi kepada siswanya. "Misalnya, kalau di jalan mereka berhadapan dengan klitih harus bagaimana. Apakah harus berhenti ke perkampungan, atau lari," terang Analis.
Analis juga berpendapat bahwa penting bagi sekolah untuk mengedukasi siswanya bahwa peristiwa ini harus dipahami secara personal. Pelaku sudah ditangkap dan ini adalah peristiwa kriminal. Edukasi bertujuan untuk memutus rantai dendam agar tidak terjadi peristiwa serupa ke depannya. (mg-22)