YOGYA (KRjogja.com) - Kasus pembacokan siswa SMA Muhammadiyah 1 Yogyakarta Senin (12/12/2016) sebagai tindak kriminal yang tak bisa lagi ditolerir. Apalagi sekolah memastikan tidak ada permasalahan apapun yang melatarbelakangi tindakan tersebut.
Ketua PDM (Pengurus Daerah Muhammadiyah) Majelis Hukum dan HAM Kota Yogyakarta  Budi Priyono kepada KRjogja.com Selasa (13/12/2016) berharap kepolisian serius menangani kasus ini. Meskipun enggan masuk ke ranah teknis, namun PDM berjanji akan mengawal kasus tersebut hingga tuntas.Â
"Ini murni kriminal dan kami akan percayakan penanganan hukum pada pihak kepolisian. Kami harapkan polisi menangani kasus ini sampai tuntas," ungkapnya saat ditemui di SMA Muhammadiyah 1 Yogyakarta.Â
Menurut dia, kasus kekerasan seperti ini tak boleh lagi terjadi di DIY lantaran bisa menciderai predikat kota aman dan nyaman yang tersemat selama ini. "Harus ditangani secara hukum untuk mengembalikan predikat Yogya sebagai kota aman, jangan sampai ada korban lagi," imbuhnya.Â
Muhammadiyah sendiri menurut Budi mengecam keras tindak kekerasan meskipun hal tersebut sering kali disebut sebagai kenakalan remaja. "Kami punya satgas anti kekerasan dan jelas kami prihatin bila masih ada tindak seperti itu di Yogyakarta," lanjutnya lagi.Â
Budi yang juga barusaja menjenguk korban di salah satu rumah sakit di Yogyakarta mengungkap kondisi dua korban yang masih dirawat sudah berangsur membaik. Dokter telah menangani luka bacok di bagian tengkuk dan pinggang dan diharapkan dua siswa kelas 10 tersebut bisa pulang beberapa hari lagi menyusul 4 rekan lain yang telah diperbolehkan pulang. (Fxh)