YOGYA (KRjogja.com) - Kraton Yogyakarta memulai prosesi pembuatan tujuh gunungan yang akan diperebutkan pada Garebeg Mulud Senin (12/12/2016) mendatang. GKR Mangkubumi memimpin langsung prosesi yang disebut dengan Tumplak Wajik yang dipusatkan di kawasan Magangan Kraton Yogyakarta, Jumat (09/12/2016).
KRT Rinta Iswara abdi dalem Widyo Budoyo ditemui usai prosesi mengatakan pada Garebeg Mulud kali ini Kraton membuat tujuh gunungan di mana lima diantaranya akan dikirim ke Masjid Gede Kauman sementara dua lainnya ke Kepatihan dan Pakualaman. Menurut dia, sebelum melaksanakan pembuatan para abdi dalem dari Widyo Budoyo dan Konco Gunungan terlebih dahulu memanjatkan doa yang dipadu dengan tradisi turun temurun di Kraton Yogyakarta.
"Karena Kraton ini menganut Mataram Islam jadi seluruh prosesi diawali dengan doa terlebih dahulu dan memang dipadu dengan unsur tradisi. Tumplak Wajik ini mengawali pembuatan gunungan oleh abdi dalem konco Gunungan dan ditargetkan selesai Minggu (11/12/2016)," ungkapnya.
Sebelumnya, abdi dalem juga memainkan gejog lesung yang memiliki makna mengusir hal-hal buruk yang bisa saja terjadi selama proses pembuatan gunungan. "Makna fisiknya menumbuk padi yang nantinya dijadikan makanan, namun secara filosofis juga menghalau hal buruk, itu yang dipercaya nenek moyang kita dulu," imbuh Rinta.
Gunungan-gunungan lanang, wadon, darat dan pawuhan akan dibuat oleh abdi dalem setiap hari hingga tenggt waktu Minggu malam nanti. "Bahan-bahannya sudah disiapkan semua sejak akhir Oktober lalu, tinggal merangkai saja," imbuhnya.
Gunungan sendiri merupakan wujud ungkapan syukur Kraton Yogyakarta atas hasil bumi yang didapatkan selama musim berjalan. Dalam kaitannya dengan Maulud Nabi, gunungan dibuat sebagai ungkapan syukur telah selesainya penyelenggaraan Sekaten yang dinilai sebagai syiar agama Islam sejak masa raja-raja Kraton terdahulu.
Sebelum pemerintahan HB X, Kraton hanya dua kali membuat gunungan yakni pada Mulud dan Besar saja. Namun HB X akhirnya membuat kebijaksanaan untuk membuatnya tiga kali yakni Syawal, Mulud dan Besar. (Fxh)