SLEMAN (KRjogja.com) - Puluhan mahasiswa yang tergabung dalam BEM UGM Jumat (2/12/2016) menggelar aksi damai di bundaran UGM. Aksi tersebut merupakan bentuk keprihatinan dan simpati atas apa yang terjadi pada etnis Rohingnya di Myanmar yang menerima represi dari pemerintah setempat.
Angga Lesmana salah satu mahasiswa mengatakan aksi tersebut dilakukan sebagai wujud nyata simpati atas tindakan kekerasan dan penindasan yang diterima Etnis Rohingnya yang notabene merupakan Muslim. Mahasiswa beranggapan, tindakan tersebut merupakan tragedi kemanusiaan yang seharusnya mendapatkan perhatian da tentangan dari dunia internasional.
"Kami sangat prihatin dengan apa yang terjadi pada etnis Rohingnya di Myanmar yang menurut kami sangat kejam dan merupakan tragedi kemanusiaan. Kami rasa ini sudah menjadi tanggungjawab internasional termasuk Indonesia sebagai negara tetangga, itulah alasan kami melakukan aksi," terangnya.
Mahasiswa meminta Indonesia ikut ambil bagian menyoroti masalah Rohingnya baik sebagai negara tetangga maupun sebagai negara dengan mayoritas umat Muslim terbesar di dunia. "Sebenarnya ini bukan lagi isu agama atau etnis tapi lebih pada kemanusiaan, kami sangat meminta pemerintah ambil peran dengan jalur diplomasi seperti OKI dan PBB," imbuhnya.
Dalam aksi damai tersebut, mahasiswa juga membentangkan spanduk yang bertuliskan pesan keprihatinan pada Rohingnya. Mereka juga melakukan aksi jalan kaki menuju simpang empat Jalan Sudirman untuk menggugah simpati masyarakat Yogyakarta. (Fxh)