BANTUL (KRjogja.com) - Nilai ekspor DIY terus bertumbuh yang saat ini naik 7,71 persen atau mencapai USD 8,3 juta per Agustus 2016 dan pada 2015 lalu mencapai USD 11,3 juta. Negara tujuan ekspor utama DIY yaitu Korea Selatan (Korsel) sebesar 41,96 persen disusul Singapura, Jepang, Vietnam dan Malaysia selama Januari hingga Agustus 2016.
"Sinyal ekspor di DIY sangat bagus dan ada geliat usahanya terus tumbuh, kami terus berupaya mendorong DIY meningkatkan ekspor non migasnya. Komoditas unggulan ekspor DIY yaitu sarung tangan kulit, produk ikan, pakaian kulit dan sebagainya," ujar Direktur Promosi dan Citra Kementerian Perdagangan Kemendag RI, Merry Maryati usai menghadiri Pameran Produk Ekspor Daerah (PPED) ke-21Â di Jogja Expo Center (JEC) pada Kamis (27/10/2016) hingga 31 Oktober 2016.
Merry mengatakan dengan keterbatasan Sumber Daya Alam (SDA) dan lahan di DIY, potensi produk ekspor yang diunggulkan yaitu industri kreatif dengan mencakup 16 sektor di dalamnya. Salah satunya sektor kerajinan dan furnitur bisa dikembangkan ke pasar ekspor, meskipun dari segi nominal belum besar tetapi ini besar potensinya untuk digalakkan.
"Orang DIY itu kreatif dan inovasinya tinggi sehingga banyak produk yang bisa dikembangkan. Banyak sentra-sentra produksi di DIY, tetapi sayangnya belum banyak yang melakukan transaksi langsung masih dari daerah lain sehingga nilai ekspornya masuk kesana ," ungkap Merry.
Kemendag RI sendiri terus mengembangkan kualitas sumber daya manusianya supaya mengerti pengembangan produk ekspor. Selain itu, pihaknya menerjunkan desainer-desainer ke daerah-daerah untuk mendevelpment produk yang sesuai dengan pasar ekspor. Setelah produk tersebut siap ekspor, pihaknyalah yang akan mempromosikan ke luar negeri .
Wakil Gubernur (Wagub) DIY, KGPAA Paku Alam X menyampaikan DIY diakui pusat mampu berkesinambungan menggelar PPED hingga ke-21 kalinya. Artinya usaha ekonomi produktif terus dilakukan di DIY ke arah ekonomi kreatif.
"DIY tidak punya lahan dan harga tanah mahal, maka kami mendorong warga bisa menjalankan ekonomi kreatif. Terbukti di pameran ini terlihat hasil-hasil ekonomi kreatif," imbuh Paku Alam X. (Ira)