YOGYA (KRjogja.com) - Transaksi saham maupun jumlah investor di DIY mengalami peningkatan cukup signifikan di angka 15 hingga 20 persen sejak amnesti pajak berhasil dilaksanakan. Hal ini berimbas pada kenaikan angka 'melek saham' di DIY yang juga diikuti sosialisasi maupun edukasi pasar modal bagi mahasiswa maupun masyarakat umum. Â
"Pelaksanaan amnesti pajak tahap pertama banyak yang masuk baik deklarasi harta maupun mengikuti repatriasi. Telah disiapkan tiga wadah amnesti pajak yaitu di perbankan, manager investasi dan bursa efek yang ketiga pintu itu mengarah semua ke pasar modal," kata Kepala Kantor Perwakilan Bursa Efek Indonesia (BEI ) DIY, Irfan Noor Riza kepada KRjogja.com, Selasa (25/10/2016).
Irfan dana-dana dari amnesti pajak tersebut pertama akan masuk ke deposito perbankan. Saham-sama perbankan inilah yang menarik bagi pasar modal, sehingga para investor yang notabene masih banyak dikuasai investor asing melirik saham-saham bank tersebut. Hal ini mendorong tingginya atau bertumbuhnya angka transaksi dikisaran 15 hingga 20 persen dengan saham-saham yang diminati investor tersebut.
"Investor kini banyak mengicar saham-saham perbankan yang menampung atau menjadi 'gateway' amnesti pajak. Secara langsung kan masuk ke pasar modal dan potensi-potensi lainnya masih besar," ujarnya.
Selain mendorong peningkatan transaksi pasar bursa, Irfan menuturkan amnesti pajak juga berdampak pada pertumbuhan jumlah investor di DIY. Jumlah investor di DIY telah mencapai 21.091 orang per September 2016, padahal itu target jumlah investor di DIY hingga akhir tahun ini. Â
"Tidak hanya dari amnesti pajak, berkat keberhasilan dari sosialisasi 'melek saham' yang terus menerus dilakukan maka pasar modal di DIY tumbuh. Kami punya link-link kampus melalui galeri investasi BEI dan edukasi kepada masyarakat umum," ungkap Irfan. (Ira)