YOGYA (KRjogja.com) - PT Perusahaan Listrik Negara (PLN) Unit Induk Pembangunan (UIP) Jawa Bagian Tengah II yang meliputi Jawa Tengah, DIY dan Jawa Barat kembali membangun transmisi dan gardu induk Backbone Saluran Udara Tegangan Ekstra Tinggi (SUTET) 500 kV Jalur Utara untuk menyalurkaan daya 7.220 MW. Penambahan daya ini nantinya mampu membuat rasio elektrifikasi mencapai 100 persen di Pulau Jawa. Â
General Manager (GM) PLN UIP Jawa Bagian Tengah II, Amihwanuddin mengatakan program pembangunan SUTET 500 kV Jalur Utara ini mulai dari PLTU Tanjung Jati B (2x1.000 MW), PLTU Jateng/Batang (2x950 MW), PLTU Jawa 3 (2x660MV) di Cirebon, PLTU Jawa 1 Cirebon (1x1.000 MW) dan PLTU Indamayu (1x1.000 MW). SUTET 500 kV Jalur Utara ini membentang sepaanjang 591 Km dengan total tower sebanyak 1.395 buah dengan melintasi Jateng dan Jabar dan 20 kabupaten/kota seperti Jepar, Pati, Kudus, Demak, Grobogan, Semarang, Kendal, Batang, Pekalongan, Pemalang, Tegal, Brebes, Cirebon dan lain-lain.
"Kami akan membangun empat Gardu Induk Tegangan Ekstra Tinggi (GITET) 500 kV antara lain di Batang, Mandiracan, Indamayu dan Cibatu Baru/Deltamas. Proyek pembangunan jaringan SUTET 500 kV yang mengevakusi daya 8.000 MW ini membutuhkan biaya Rp 10 triliun," ujar Amihwanuddin disela-sela kegiatan pekan olah raga memperingati Hari Listrik Nasional (HLN) ke-71 di Sporthall Kridosono, Kamis (20/10/2016).
Amihwanuddin menunturkan jalur transmisi yang dibangun tersebut nantinya terdiri 1.365 tower yang melintasi 2 provinsi yaitu Jabar dan Jateng. Untuk pengadaan tower sudah mulai pabrikasi dan konstruksinya di lapangan dalam proses tender, diharapkan kontrak akan diteken awal Januari 2017. Pembangunan jaringan transmisi ini ditargetkan selesai 2019, sehingga pembangkit dengan daya 7.220 MW siap digunakan. (Ira)
