Tak Ada Perusahaan Besar, Tapi Gini Ratio Tinggi

Photo Author
- Kamis, 20 Oktober 2016 | 01:10 WIB

YOGYA (KRjogja.com) - Anggota Parampara Praja yang juga ekonom Edy Suandi Hamid mengungkap fakta yang cukup mengejutkan tentang perekonomian DIY saat ditemui wartawan di Kompleks Kepatihan, Rabu (19/10/2016). Edi mengatakan kebingungannya lantaran tingginya Gini Ratio yakni ketidakmerataan atau ketimpangan pendapatan dan pengeluaran masyarakat DIY yakni lebih dari angka 0,4.

Menurut Edy, hal tersebut cukup membingungkan pasalnya masyarakat DIY hingga kini dalam keadaan tenang dan tak ada gejolak meskipun faktanya gini ratio berada di atas rata-rata kota lain di Indonesia. "Ini yang saya bingungkan juga sebagai ekonom, gini ratio kita lebih dari 0,42 logikanya dengan aktivitas ekonomi di Yogyakarta dengan tak adanya perusahaan besar rationya harusnya tak sebesar itu, di bawah 0,4 harusnya," ungkapnya.

Meskipun masih akan melakukan penggalian fakta lanjutan, Edy mengatakan bahwa kemungkinan ada masyarakat yang tidak terlibat dalam perekonomian yang ada saat ini sehingga muncul ketimpangan pendapatan dan pengeluaran yang cukup tinggi di DIY. "Nah inilah yang akan kita dorong bagaimana mereka terlibat betul dalam produksi yang kemudian meningkatkan pendapatan dan konsumsinya juga naik," imbuhnya.

Namun faktor lain yakni adanya kapital intensif atau penguasaan keuntungan pada pemilik-pemilik usaha disebutkan ekonom yang juga mantan rektor UII ini bisa menjadi salah satu indikasi yang patut mendapatkan perhatian bagi pemerintah DIY. "Tapi memang ini juga yang perlu kita dalami lagi, ini yang nantinya akan dibicarakan dengan Sultan," pungkas Edy.

Berdasar data BPS DIY per Maret 2016 gini ratio di DIY mencapai 0,420 secara kumulatif antara pedesaan dan perkotaan. Ratio gini tersebut mengalami penurunan jika dibandingkan yang terjadi Maret 2015 lalu yakni 0,433. (Fxh)

Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Editor: ivan

Tags

Rekomendasi

Terkini

KRISNA, Ruang Apresiasi Kerja Kolektif Civitas Akademika

Minggu, 21 Desember 2025 | 21:15 WIB
X