'Gas Melon' Langka, Pekan Ini Kondusif

Photo Author
- Rabu, 19 Oktober 2016 | 17:24 WIB

YOGYA (KRjogja.com) - Upaya penambahan kuota fakultatif maupun operasi pasar (OP) elpiji 3 Kg yang telah dilakukan PT Pertamina (Persero) diharapkan mampu mengatasi kelangkaan dan meredam harga gas melon. Berbagai upaya tersebut, ditambah dengan pengawasan yang ketat dilapangan oleh dinas terkait diharapkan pekan ini keadaan sudah kondusif kembali di DIY.

Hal ini dikatakan Ketua Dewan Pimpinan Daerah (DPD) Himpunan Wiraswasta Nasional Minyak dan Gas Bumi (Hiswana Migas) Siswanto kepada KRjogja.com, Rabu (19/10/2016). Menurut OP gas melon telah digelar di beberapa kecamatan di Sleman dan Bantul serta di seluruh kecamatan di Kota Yogyakarta sejak Minggu (16/10/2016) hingga Rabu (19/10/2016) dengan disediakan 560 tabung per titik.

Siswanto menjelaskan Pertamina telah menggelar OP elpiji 3 Kg selama tiga hari berturut-turut dan menambah kuota fakultatif gas melon di DIY pada Oktober ini. Awal bulan telah ditambah kuota 6,3 persen dan pekan kedua Oktober ini ditambah 5 persen dari rata-rata konsumsi harian normal sekitar 99.000 hingga 100.000 tabung untuk mengatasi keadaan di lapangan.

Siswanto menambahkan kedua upaya tersebut diharapkan sudah cukup mampu mengatasi kelangkaan gas melon di DIY beberapa pekan ini. Dengan di atasinya kelangkaan tersebut diharapkan harga elpiji 3 Kg sesuai dengan Harga Eceran Tertinggi (HET) yang telah ditetapkan Gubernur DIY sebesar Rp 15.500/tabung di tingkat pangkalan.

"HET gas melon di DIY sudah sama dengan HET di Jawa Tengah sebesar Rp 15.500/tabung di tingkat pangkalan. Memang kalau di tingkat pengecer harganya bisa lebih atau mencapai di atas Rp 21.000 hingga 30.000/tabung saat ini," tegasnya. (Ira)

Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Editor: tomi

Tags

Rekomendasi

Terkini

KRISNA, Ruang Apresiasi Kerja Kolektif Civitas Akademika

Minggu, 21 Desember 2025 | 21:15 WIB
X