YOGYA (KRjogja.com) - Majelis Pemberdayaan Masyarakat (MPM) Muhammadiyah Rabu (5/10/2016) secara resmi mendeklarasikan Gerakan Restorasi Hutan di kantor PP Muhammadiyah Jalan Cik Di Tiro Yogyakarta. Muhammadiyah memulai pilot project restorasi tersebut di kawasan Berau Kalimantan Utara.Â
Ketua Project Restorasi Muttaqin mengatakan kegiatan tersebut dilakukan untuk mengurai pemasalahan ekonomi masyarakat yang hidup berdampingan dengan hutan. Menurut dia, nantinya tim pendamping dari Muhammadiyah mengajak masyarakat mengelola perekonomian lokal agar tak lagi tergantung pada hutan.Â
"Di Berau kami nilai lahan tutupan hutan masih cukup baik terutama di Desa Batu Rajang Kecamatan Segah dan Desa Long Keluh Kecamatan Kelay, namun ada masalah di mana luasan hutan berkurang setiap tahunnya karena pembukaan lahan. Kami ingin masuk dan mendampingi masyarakat mengelola potensi lokal agar tak lagi membuka hutan yang dampaknya sangat besar terutama untuk kelangsungan hidup manusia," terangnya.Â
Ketua PP Muhammadiyah, Busyro Muqoddas mengatakan pengelolaan hutan telah mengalami permasalahan sejak masa orde baru lalu. Konglomerasi hutan dirasa sangat bertolak belakang dengan undang-undang dasar yang ternyata terus terjadi hingga saat ini.Â
"Masyarakat lokal yang berada di dekat hutan tak mendapatkan apa-apa, hutan hanya menjadi keuntungan segelintir orang tak sampai 1 persen. Sudah saatnya hutan dikembalikan seturut struktur dan fungsinya, demokratisasi bukan privatisasi," terangnya. (Fxh)