Krjogja.com - YOGYA - Badan Pusat Statistik (BPS) DIY mengaku pelaksanaan Sensus Pertanian 2023 sempat mengalami beberapa kendala seperti munculnya kasus Antraks di Gunungkidul sampai responden sensus yang tengah menunaikan ibadah haji. Setelah sensus terkumpul akan masuk ke tahap pengolahan sebelum akhirnya dirilis resmi dan dijadikan acuan dalam ragam kebijakan dan peraturan di bidang pertanian secara umum kedepannya.
Sensus Pertanian 2023 merupakan sensus ketujuh yang digelar setiap dasawarsa. Sensus ini cukup strategis di tengah isu tentang pangan dunia terutama mampu menjawab perkembangan pertanian selama kurun waktu 10 tahun atau satu dasawarsa.
Kepala BPS DIY Herum Fajarwati mengatakan pihaknya sempat menarik petugas dan mengehentikan sementara pelaksanaan sensus selama sepekan saat munculnya penyakit Antraks. Petugas dan pelaksanaan sensus dilanjutkan kembali dengan penyesuaian serta koordinasi usai satu minggu setelahnya.
[crosslink_1]
"Sensus pertanian sempat berhenti beberapa saat, lalu bisa dilanjutkan kembali pada akhir bulan. Pelaksanaan sensus masih sesuai target meskipun sempat tertunda karena kasus Antraks. Ternyata kami masih mampu mengejar, bahkan ada Kabupaten yang selesai sebelum 31 Juli 2023 yaitu Kulonprogo yang selesai 30 Juli 2023," tuturnya di Yogyakarta, Sabtu (05/08/2023).
Herum menjelaskan pihaknya langsung berkoodinasi dengan Organisasi Perangkat Daerah (OPD) setempat baik Dinas Kesehatan maupun Dinas Pertanian perihal perkembangan penyakit Antraks tersebut. Setelah kondisi sudah dinyatakan kondusif maka petugas sensus langsung kembali melanjutkan tugas pendataan khususnya di wilayah Gunungkidul.
"Kami mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang terlibat dan masyarakat yang telah memberi dukungan pada Sensus Pertanian 2023. Sehingga pendataan sensus terutama perorangan sudah 100 persen bisa dituntaskan dan selesai sesuai jadwal.yang ditetapkan. Untuk perusahaan masih menunggu data dari satu atau dua perusahaan dan ditargetkan selesai pekan ini," ungkapnya.
Menurut Herum, permintaan informasi sudah dilakukan sesuai prosedur sensus, namun harus sesuai dengan birokrasi perusahaan. Setidaknya perusahaan di DIY yang didata tidak terlalu banyak, maka pihaknya optimis pendataan bisa rampung sesuai target yang ditetapkan sebelumnya.
Sedangkan bagi para responden yang sedang menjalankan ibadah haji, umumnya digantikan para anggota keluarga masing-masing. "Yang menggantikannya adalah anak atau keluarganya yang lain, karena kan sudah koordinasi juga dan mereka tahu juga lewat surat tanah dan berkas pendukung lain," imbuh Herum
Dari lima kabupaten/kota yang ada di DIY, Kota Yogyakarta yang pertama kali berhasil menyelesaikan sensus pada akhir Juni 2023. Hal ini terjadi karena jumlah responden yang cenderung lebih sedikit dibandingkan daerah lain. Serta teknis pengumpulan data sensus yang lebih cepat karena menggunakan sistem digital BPS juga telah terjunkan sebanyak 3.018 petugas yang di lima kabupaten se-DIY.
"Sekali lagi, kami mengapresiasi para responden yang juga terbuka pada para petugas sensus sehingga tidak mengalami kendala berarti. Kami targetkan setelah olah data lalu tabulasi, pencermatan kembali, validasi, mudah-mudahan akhir tahun atau paling lambat awal tahun selesai," pungkas Herum. (Ira)