YOGYA (KRjogja.com) - Harga-harga sejumlah komoditas bahan pangan pokok di DIY cenderung berfluktatif menjelang lebaran 2016 ini. Meskipun harga sembako tergolong tinggi dan permintaan naik, diprediksi inflasi DIY masih terkendali dan terjaga dikisaran level 0,1 persen pada bulan Ramadan ini.
"Saya masih yakin dengan prediksi inflasi di DIY masih akan terjaga dengan baik. Memang ada beberapa komoditas yang naik harganya, tetapi ada yang stabil maupun turun jadi rata-rata harga masih terjaga dengan baik," ujar Ketua III Tim Pengendalian Inflasi Daerah (TPID) DIY, Arief Budi Santoso di kantornya, Selasa (28/06/2016).
Arief mengatakan siklus kenaikan harga berfluktuatif meskipun menjelang lebaran yang permintaannya tinggi. Contohnya cabai merah di pekan kedua dan ketiga bulan ramadan ini ada kecenderungan naik harganya, tetapi minggu keempat jelang lebaran turun. Kemudian daging ayam, daging sapi, telur ayam harganya cenderung stabil.
Kepala Perwakilan Bank Indonesia (BI) DIY ini menegaskan pihaknya tetap menjaga kestabilan komponen 'volatile food' dengan membuka kios penyetabil harga 'Segoro Amarto'Â di Pasar Beringharjo. Pihaknya juga menggencarkan operasi pasar (OP) disejumlah titik bekerjasama dengan Badan Urusan Logistik (Bulog) DIY.
"Kami memang khawatir jika inflasi akan melonjak disaat mendekati lebaran ini. Yang jelas kami tetap menjaga dan mengamankan ketersediaan stok sembako, termasuk menerjunkan tim pemantauan harga dan distribusi," ungkap Koordinator TPID DIY, Gatot Saptadi.
Gatot menyampaikan apabila terjadi kenaikan harga, tetap diharapkan tidak terlalu tinggi nantinya. Dari hasil informasi pasca banjir dan longsor yang sempat mengganggu lahan pertanian padi di DIY, ternyata tidak menggangu stok saat ini. (R-4)
