YOGYA (KRjogja.com) - Salah satu makanan khas lebaran emping mlinjo dan kacang mete laris manis diburu masyarakat di DIY jelang lebaran. Penjualan keduanya akan mencapai hingga 100 persen sepekan mendekati hari H lebaran dan karena banyaknya permintaan harganya ikut mengalami kenaikan
Penjual emping dan mete di Pasar Beringharjo Yogyakarta, Slamet mengatakan penjualan emping maupun kacang mete meningkat tajam hingga 50 persen mendekati hari raya Idul Fitri 2016. Biasanya emping hanya laku 50 Kilogram per hari kini meningkat menjadi 1 Kuintal per hari dan kacang mete naik dari 25 Kg menjdi 1 Kuintal per hari.
"Emping dan mete sangat diminati dan banyak di cari masyarakat di DIY untuk menyambut lebaran. Saat ini saja penjualannya sudah naik 50 persen, mendekati lebaran bisa naik dari 75 persen hingga 100 persen di pekan terakhir sebelum lebaran," kata Slamet, Minggu (26/06/2016).
Slamet mengaku selain penjualannya mengalami kenaikan signifikan karena banyaknya permintaan harga jualnya ikut terkerek. Harga jual emping dipasaran naik dari Rp 55 ribu/Kg menjadi Rp 60 ribu/Kg dan harga mete naik dari Rp 120 ribu/Kg menjadi Rp 130 ribu/Kg yang biasa serta mete super menjadi Rp 140 ribu/Kg dan mete yang matang atau sudah digoreng Rp 150 ribu/Kg.
"Emping dan kacang mete memang paling laku dan banyak diburu masyarakat karena merupakan makanan camilan khas dan tradisional untuk sajian hari raya. Keduanya laku dan laris dicari konsumen pada momentum lebaran setiap tahunnya," tandas Slamet.
Terkait pasokan emping maupun mete sendiri yang dipasarkannya, Slamet menyampaikan didatangkan dari Bantul. Untuk memenuhi permintaan masyarakat yang tinggi menjelang lebaran, stokpun terpenuhi dari daerah penghasil emping mlinjo maupun kacang mete tersebut.
Penjual kelontong di Pasar Beringharjo, Harti mengungkapkan penjualan emping dan kacang mete memang paling laris untuk lebaran. Baru disusul penjualan kacang maupun kue-kue kering lainnya.
"Penjualan emping bisa naik tiga hingga empat kali lipat saat ini, belum lagi mendekati lebaran bisa naik 10 kali lipat. Harganya naik sedikit dari hari biasanya karena banyaknya permintaan masyarakat," imbuh Harti. (R-4)