Tarif Bus AKAP Non Ekonomi Bakal Naik?

Photo Author
- Senin, 20 Juni 2016 | 04:19 WIB

YOGYA (KRjogja.com) - Tarif angkutan jalan (bus) non ekonomi terutama untuk bus antarkota antarprovinsi (AKAP) diprediksi mengalami kenaikan dikisaran 20 sampai 30 persen. Tarif bus eksekutif tersebut memaang tidak diatur dalam regulasi pemerintah pusat sehingga fluktuasi tarif sepenuhnya disesuaikan mekanisme pasar.

Hal ini disampaikan Ketua Organda DIY, Agus Andriyanto kepada KRjogja.com, Minggu (19/06/2016). Pemerintah hanya mengatur tarif bus AKAP ekonomi dengan batas bawah dan batas bawah, sedangkan tarif bus eksekutif sepenuhnya merupakan mekanisme pasar.

"Tarif bus AKAP ekonomi sudah diatur apabila musim 'peak season' seperti lebaran bisa menerapkan batas atas. Tarif bus AKAP non ekonomi tidak bisa diatur sehingga wajar apabila naik saat ini dikisaran rata-rata 20 hingga 30 persen selama pasarnya masih mampu mengangkat," tutur Agus.

Tarif bus AKAP ekonomi yang menggunakan batas atas dan bus AKAP eksekutif dengan kenaikan tarif maksimal 30 persen ini diberlakukan pada tanggal-tanggal tertentu. Seperti pada arus mudik 2016 ini, tarif bus maksimal akan diberlakukan mulai 1-3 Juli 2016 nantinya.

Sementara terkait reservasi angkutan jalan menjelang arus mudik dan balik lebaran 2016 ini, Agus mengaku belum tampak terjadi lonjakan atau kenaikan signifikan di lapangan meskipun tiket kereta api dan pesawat sudah ludes terjual. Tingkat keterisian penumpang (load factor) angkutan jalan saat ini tergolong rendah di angka 35 sampai 40 persen, puncaknya di 30 Juni hingga 3 Juli mendekati 100 persen nantinya.

"Jika terjadi lonjakan penumpang atau reservasi bus akan tampak pada operasional kendaran cadangan. Sejauh ini kendaraan cadangan belum difungsikan untuk melayani penumpang angkutan jalan, sementara ini masih memakai yang reguler," ungkap Agus.

Pemilik PO Langen Mulyo tersebut menambahkan mayoritas penumpang nantinya berasal dari Jakarta ke semua tujuan, Sumatera maupun Jawa Timur.  Keberangkatan angkutan jalan dari Sumetera mulai terdapat tambahan karena 'load factor' mencapai 100 persen yang akan masuk ke Jawa. (R-4)

Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Editor: danar

Tags

Rekomendasi

Terkini

KRISNA, Ruang Apresiasi Kerja Kolektif Civitas Akademika

Minggu, 21 Desember 2025 | 21:15 WIB
X