YOGYA (KRjogja.com)Â - Kepala Dinas Perindagkoptan Kota Yogyakarta Heru Priya Warjaka menerangkan, jumlah penjual bakso di Kota Yogyakarta ada sekitar 300 pedagang. Dari jumlah tersebut, sudah dilakukan uji sampling terhadap 100 pedagang di kawasan Malioboro, dimana semuanya sudah dinyatakan bebas dari daging babi dan formalin.
"Karena volumenya yang banyak itu, harus ada jaminan keamanan dan keamanan melalui uji lab. Satu kali uji lab seharga 200 ribu. Pemerintah kota memfasilitasi uji lab yang berkompeten, dan dari 100 sampling, muncul positif satu," ujarnya di sela acara penempelan sticker bebas babi dan formalin di Malioboro, Selasa (22/1).Â
Menurutnya, tidak ada unsur kesengajaan dari yang bersangkutan. Karena itu yang bersangkutan bersedia melakukan uji lab lagi dengan biaya sendiri. "Dan ternyata hasilnya negatif, sehingga sampai saat ini semua bebas babi dan formalin," terangnya.
Ia mengakui, adanya unsur-unsur kontaminasi menjadikan produk-produk olahan tidak layak dikonsumsi. Karena itu pengawasan rutin melalui uji lab akan dilakukan juga terhadap pedagang bakso di kawasan lain di Kota Yogyakarta. "Kami selalu melakukan monitoring dan pengawasan, agar resiko menjadi tidak halal bisa kami eliminasi," ujarnya. (Den)