Krjogja.com - YOGYA - Presidium Majlis Wilayah Korps Alumni Himpunan Mahasiswa Islam (KAHMI) DIY mengutuk keras atas bentrok antara warga dan aparat yang terjadi di Pulau Rempang Kabupaten Kepulauan Riau. Menurut Presidium Majlis Wilayah KAHMI DIY, apa yang terjadi di Pulau Rempang merupakan tragedi kemanusiaan.
“Sangat menyayangkan dan prihatin yang mendalam atas tragedi kemanusiaan yang terjadi di Pulau Rempang Riau antara rakyat dan aparat pemerintah,” kata Presidum Majlis Wilayah KAHMI DIY, Dr. Abdul Kholiq Hidayat.,M.Si dalam rilisnya yang diterima Krjogja.com, Senin (18/09/2023).
Atas tragedi itu ia mendesak kepada pemerintah untuk menghentikan proyek strategis nasional pembangunan Rempang Eco City sampai konflik agrarian dengan warga selesai dengan baik. Selain itu Abdul Kholiq Hidayat juga mendesak pemerintah agar menghentikan segala tindakan kekerasan refresif yang dilakukan oleh aparat terhadap rakyat Rempang.
“Mengimbau kepada pejabat pemerintah agar tidak memberikan pernyataan maupunstatemen yang berpotensi membuat semakin kisruh suasana. Jangan bicara atau komentar di luar bidang dan kewengannya,” tegasnya.
Presidum Majlis Wilayah KAHMI DIY, Mukmin Zakie, SH.,M.Hum.,Ph.D juga mendesak kepada Komnas HAM dan Komnas Perlindungan Anak sertaorganisasi masyarakat yang bergerak pada misi kemanusiaan agar terlibat secara aktif dalam meyelesaikan persoalan masyarakat di Pulau Rempang.
Sebelumnya bentrok antar warga dan aparat terjadi di Pulau Rempang , Kamis (07/09/2023). Betrok terjadi upaya penggusuran warga setempat untuk dipindahkan ke pemukiman lain, karena kawasan tersebut masuk dalam zona industrialisasi baru BP Batam. (*)
